
TUGAS
INSTALASI dan MESIN LISRIK
Jurusan Teknik Manufaktur
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL – DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
( POLITEKNIK MEKANIK SWISS-ITB )
KABEL INSTALASI LISTRIK
A. Definisi
Kabel adalah komponen listrik yang berfungsi menghantarkan energi listrik sampai ke sumber cahaya. Adapun jenis – jenis kabel adalah sebagai berikut :
B. Bahan instalasi listrik
BAHAN – BAHAN DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain. Menurut kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Bahan mentah
2. Bahan setengah jadi
3. Bahan jadi
Menurut sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Bahan penghantar ( konduktor )
2. Bahan isolator
3. Bahan semikonduktor
Menurut sifat kemagnetan terdiri dari :
1. Magnet permanen
2. Mangnet remanen (sementara)
3. Bahan non magnetis
4. Paramagnetis
Dalam materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya :
C. Penghantar / kabel
Kawat penghantar digunakan untuk menghubungkan sumber tegangan dengan beban. Kawat penghantar yang baik umumnya terbuat dari logam. Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam – macam kabel tersebut diantaranya :
1. Kabel NYA
NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat,tidak tahan gesekan, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.
Syarat penandaan darikabel NYA :
Huruf kode | Komponen |
N | Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga |
Y | Isolator PVC |
A | Kawat berisolasi |
Re | Penghantar pada bulat |
Rm | Penghantar bulat berkawat banyak |
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
2. Kabel NYY
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
3. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system tenaga. Kabel NYM berinti lebih dari 1
NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
Huruf kode | Komponen |
N | Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga |
Y | Isolator PVC |
M | Berselubung PVC |
Re | Penghantar pada bulat |
Rm | Penghantar bulat berkawat banyak |
4. Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.
kabel NYAF
5. Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja.Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.
6. Kabbel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di dalam saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.
7. Kabel ACAR
Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang diperkuat dengan logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada kabel ACSR.
8. Kabel AAAC
Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.
9. Kabel BC
Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran / tegangan mak = 6 – 500 mm2 / 500 V
Pemakaian = saluran diatas tanah dan penghantar pentanahan
10. NYMHYO
D. SIMBOL
E. TABEL KABEL
rumus penampang kabel:
Q= (1,73x I x L x Cos Q) / (Rho x Delta V)
dimana =
I = Arus beban (Ampere)
L= Jarak beban (Meter)
Rho= 0,0175 Ohm.mm/ Meter. pada suhu 20′C
Delta V= Jatuh tegangan yang di inginkan (Volt)
F. Tanda kabel / warna
Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau / kuning = Ground
Biru = Netral
|
v Standar Warna Penghantar
Penggunaan kabel untuk instalasi mempunyai beberapa ketentuan balk yang
menyangkut jenis kabel yang digunakan, ukuran hingga warna kabel. Di dalam PUIL telah ditentukan penggunaan warna kabel untuk instalasi diantaranya :
- Hijau-kuning (warna majemuk) hanya boleh dipergunakan untuk menandai hantaran pentanahan.
- Warna biru dipergunakan untuk menandai hantaran netral atau kawat tengah,
Pada instalasi listrik dengan hantaran netral. Warna biru dapat. Digunakan untuk maksud lain ika pada instalasi listrik tidak terd'apat hantaran netral.
- Warna Merah, Kuning dan Hitam digunakan pada instalasi arus bolak balik (AC) 3
fasa dengan tambahan ketentuan lain yaitu menggunakan tanda atau huruf seperti daftar di bawah, dan kalau diperlukan satu warna tambahan lagi untuk mengidentifikasi bagian pengawatan secara terpisah, dianjurkan mendahulukan pemakaian warna coklat.
Ø Identifikasi penghantar dengan warna
v Ketentuan umum
Peraturan warna selubung penghantar dan warna isolasi inti penghantar yang
tercantum dalam pasal ini berlaku untuk semua instalasi tetap atau sementara, termasuk
instalasi dalam perlengkapan listrik.
Hal tersebut di atas diperlukan untuk mendapatkan kesatuan pengertian mengenai
penggunaan sesuatu warna atau warna loreng yang digunakan untuk mengenal penghantar, guna keseragaman dan mempertinggi keamanan.
v Penggunaan warna biru
Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah, pada
instalasi listrik dengan penghantar netral. Untuk menghindarkan kesalahan, warna biru
tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar lainnya. Warna biru hanya dapat digunakan untuk maksud lain, jika pada instalasi listrik tersebut tidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah. Warna biru tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar pembumian.
v Penggunaan warna loreng hijau-kuning
Warna loreng hijau-kuning hanya boleh digunakan untuk menandai penghantar
pembumian, penghantar pengaman, dan penghantar yang menghubungkan ikatan penyama potensial ke bumi.
v Penggunaan warna untuk pengawatan dengan kabel berinti tunggal
Untuk pengawatan di dalam perlengkapan listrik disarankan agar hanya digunakan
satu warna, khususnya warna hitam, selama tidak bertentangan Tabel SNI.
Jika diperlukan satu warna tambahan lagi untuk mengidentifikasi bagian pengawatan secara terpisah, dianjurkan mendahulukan pemakaian warna coklat.
v Pengenal untuk inti atau rel
Sebagai pengenal untuk inti atau rel digunakan warna, lambang, atau huruf Untuk kabel berisolasi polyethylene selanjutnya disingkat PE, polyvinyl chloride selanjutnya
disingkat PVC, dan cross linked polyethylene selanjutnya disingkat XLPE yang bertegangan
pengenal lebih dari 1000 V, pengenal tersebut di atas tidak diharuskan.
v Warna untuk kabel berselubung berinti tunggal
Kabel berselubung berinti tunggal boleh digunakan untuk fase, netral, kawat
tengah, atau penghantar pembumian asalkan isolasi kedua ujung kabel yang terlihat (bagian yang dikupas selubungnya) dibalut dengan pembalut berwarna yang dibuat khusus untuk itu, atau dengan cara lain yang memenuhi Tabel SNI.
SNI 04-0225-2000
v Warna selubung kabel
Warna selubung kabel berselubung untuk instalasi tetap ditentukan dalam Tabel SNI.
v Tabel Standar Warna Penghantar
Penggunaan inti | Sistem identifikasi | ||
Dengan | Dengan | Dengan warna
| |
A. Instalasi arus bolak-balik : Fasa 1 Fasa 2 Fasa 3 Netral | L1 / R L2 / S L3 / T N |
| Merah Biru |
B. Instalasi pada peralatan listrik Fasa 1 | U /X V / Y W / Z |
| Merah |
C. Instalasi arus searah Positif Negatip Kawat Tengah | L + L – M | + | Tidak ditetapkan |
D. Hantaran tanah pentanahan |
PE / HT | _ | Hipu - Kuning |
Warna selubung kabel pun dibedakan berdasarkan penggunaannya seperti daftar berikut
: Tabel 4.2 Standar Warna Selubung | ||
.. Jenis kabel | Tegangan | Warna |
Kabel berselubung PVC untuk instalasi tetap (misal NYM) Hantaran udara berselubung PVC (misal NYMT) Kabel tanah berselubung PVC | 500 600/1000 | Putih Hitam |
|
|
|
Ø Kode Pengenal Penghantar
Penghantar yang digunakan pada instalasi listrik pada umumnya digunakan bahan tembaga dan alumunium. Untuk penghantar tembaga kemurniannya minimal 99,9%. Tahanan jenis yang disyaratkan tidak melebihi 0,017241 Q.mm2/m pada suhu 20° C, atau sama dengan daya hantar 50 Siemen = 100% IACS (International Annealid Copper Standard). Koefisien suhu pada suhu awal 20° C adalah 0,04% per derajat celcius. Bila terjadi kenaikan suhu 10° C akan terjadi kenaikan tahanan jenis 4%.
Penggunaan kabel instalasi berselubung jika dibandingkan dengan dalam pipa
.0,
diantaranya :
- Lebih mudah dibengkokan
- Lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas tajam
- Sambungan dengan alat pemakai dapat ditutup lebih rapat
Beberapa pengertian huruf yang digunakan pada kode kabel adalah :
N : kabel standar dengan penghantar tembaga
NA : kabel standar dengan penghantar alumunium
Y : isolasi atau selubung PVC
M : Selubung PVC
A : Kawat berisolasi re : Penghantar padat bulat
F : Perisai kawat baja pipih rm : penghantar bulat kawat banyak
R : Perisai kawat baja bulat se : penghantar padat bentuk sector
Gb : Spiral pita baja Sm : penghantar kawat banyak bentuk sektor
Selanjutnya, berkaitan dengan pertimbangan penggunaan ukuran kabel dapat dilihat pada tabel kemampuan hantar arus kabel instalasi berisolasi PVC tunggal dengan penghantar tembaga dan pengamannya pada suhu keliling 30° dengan suhu penghantar maksimum 70°C.
Tabel 4.3 Kemampuan Hantar Arus
Luas | Untuk pemasangan dalam | Untuk pemasanganfli udara | ||
maksimum | nominal | maksimum kabel | nominal | |
mm | A | A | A | A |
1 | 11 | 10 | 19 | 20 |
1,5 | 15 | 16 | 24 | 25 |
2.5 | 20 | 20 | 32 | 35 |
4 | 25 | 25 | 42 | 50 |
6 | 33 | 35 | 54 | 63 |
10 | 45 | 50 | 73 | 80 |
16 | 61 | 63 | 98 | 100 |
25 | 83 | 80 | 1 129 | 125 |
35 | 103 | 100 | 158 | 160 |
50 | 132 | 125 | 197 | 200 |
70 | 165 | 160 | 245 | 250 |
95 | 197 | 200 | 290 | 300 |
120 | 235 | 250 | 345 | 355 |
150 | - | - | 390 | 425 |
185 | - | - | 445 | 425 |
240 | - | - | 525 | 500 |
300 |
| - | 605 | 600 |
400 | - | - | 725 | 710 |
500 | - |
| 825 | 850 |
Persyaratan :
- Penghantar listrik akhir yang mensupplai motor tunggal KHA tidak boleh kurang dari 125% arus pengenal beban penuh
- Penghantar dari terminal generator ke proteksi pertama harus mempunyai kemampuan arus 115% dari arus pengenal generator.
Kuat penghantar listrik kapasitor tidak boleh kurang dari 135% arus pengenal kapasitor, tetapi tidak boleh kurang dari 1/3 KHA penghantar sirkit motor
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih ukuran penghantar adalah :
Kekuatan mekanis
- Isolasi penghantar yang cocok (T, V dan lokasi)
Mempunyai KHA yang cukup
Ukuran penampang yang cukup (drop tegangan 2-5%)
Besarnya droptegangan dipengaruhi oleh :
- Panjang Penghantar - Arus yang mengalir
- Luas Penampang - Jenis iolasi
- Jenis penghantar - KHA
# Untuk arus searah , penampang minimum ;
S = 2.L.l.p/ Vr
# Untuk arus boak-balik 1 fasa , penampang minimum ;
S = 2.L.l.p/ Vr
# Untuk arus boak-balik 3 fasa , penampang minimum ;
S = 2.L.l.p 1.732/ Vr
Tabel Kemampuan Hantar Arus Kabel Tembaga
Penampang Nominal | Kekuatan Arus | Besar Sekring |
mm2 | Ampere | Ampere |
1,5 | 14 | 10 |
2,5 | 20 | 15 |
4 | 25 | 20 |
6 | 31 | 25 |
10 | 43 | 35 |
16 | 75 | 60 |
25 | 100 | 80 |
35 | 125 | 100 |
50 | 160 | 125 |
70 | 200 | 160 |
95 | 240 | 200 |
120 | 280 | 225 |
150 | 350 | 250 |
185 | 380 | 300 |
240 | 450 | 350 |
300 | 525 | 400 |
400 | 540 | 500 |
500 | 760 | 600 |
625 | 880 | 700 |
800 | 1050 | 850 |
1000 | 1250 | 1000 |
G. KESIMPULAN
Kabel adalah komponen listrik yang berfungsi menghantarkan energi listrik sampai ke sumber cahaya. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan , penggunan dan spesifikasinya yang berbeda, pengenalan tipe kabel dan karakteristiknya sangat diperlukan untuk pengguaanya
TIPS penggunaan kabel
1. pergunakan kabel tufur(dari kwh ke panel instalasi)dengan ukuran kabel NYM 4x6mm
2 .pergunakan kabel untuk lampu NYM/NYA 2x2,5mm
3. pergunakan kabel untuk stopkontak NYM/NYM 3x2,5mm
4. warna kabel untuk jaringan instalasi listrik fasa(+)hitam dan biru netral(-)kuning arde/ground untuk stopkontak
5. usahakan semua kabel memakai conduit/pipa dan di klem secara rapi
6. dan semua titik sambung harus menggunakan tedus dan di issolasi dengan benar
7. pergunakan MCB pada panel dan jangan memakai sekering/fuse
8. pakailah grounding dengan cara menancap batangan tembaga/sejenisnya kedalam tanah dengan kedalaman 2 sampai 3 meter dan sambungkan dengan kabel netral di panel dan jumper lagi ke tempat/posisi kwh akan di pasng
9.pergunakan semua alat-alat listrik yang berlabel SNI
Referensi
Buku Teori Instalasi Mesin dan Listrik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar