Cari Blog Ini

Minggu, 23 Januari 2011

5 R ( Rajin, Rawat, Ringkas, Resik, Rapih )

Online Job for All

mechanic engineer
A. pengertian

5R adalah tehnik untuk menjaga mutu lingkungan dalam sebuah perusahaan atau institusi dengan cara mengembangkan keterorganisirannya.

B. Background
Hambatan - Hambatan di Tempat Kerja
1. Hambatan Fisik Kelancaran Operasional :
a. Karena Terlalu Banyak Barang di
Tempat Kerja
b. Karena Barang Hilang atau Rusak
c. Karena Tidak Terpelihara & Kotor
2. Kemacetan Peralatan Mendadak
3. Kerancuan Prosedure
4. Cacat Pemrosesan dan Kesalahan Kerja
5. Pindah Memindahkan Barang
6. Pola Tindak Yang tidak di Perhatikan Karena Tidak Disiplin

Dampak Negatif Hambatan tsb:
1. Lingkungan Kerja Tidak Teratur, Kotor & Jorok
2. Potensi Terjadinya Kecelakaan Tinggi
3. Semangat Kerja Karyawan Rendah
4. Prduktivitas Kerja Karyawan Rendah
5. Kemauan Karyawan Untuk Sukses sangat Rendah
6. Tidak Ada Rasa Memiliki
7. Kepercayaan Pelanggan akan Turun

*) 5 Langkah Peningkatan Kondisi Tempat Kerja (5 R):
Rapih  Seiton
Resik  Seiso
Ringkas  Seiri
Rawat  Seiketsu
Rajin  Shitsuke

Untuk Mencapai
Secara Praktis adalah :
1. Perencanaan
2. Perbaikan
3. Evaluasi
4. Tindakan Lebih Lanjut

Sasaran 5R :
Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Baik (Indah, Nyaman & Aman).
Usaha Untuk Mencapai Disiplin Kerja Yang Tinggi.
Disiplin adalah Dasar Dari Segala Kegiatan
Untuk Mewujudkan Disiplin Yang Tinggi di Mulai Dari diri Kita Sendiri
Tolak Ukur Dari Disiplin, Dapat Dilihat Dari Kondisi Orang Yang Bersangkutan & Lingkungannya.
Kepercayaan / Kepuasan Pelanggan

a. Ringkas
Memisahkan Barang Yang Perlu Dengan Yang Tidak Perlu.
Menyingkirkan Barang- Barang Yang Tidak Perlu Dari Tempat Kerja.

Aktifitas RINGKAS
1. Pisahkan dengan jelas barang yang perlu dan yang tidak perlu.
2. Barang yang jarang di pakai adalah barang yang tidak di perlukan.
3. Jika sukar menentukan barang di perlukan atau tidak, maka singkirkan barang tersebut untuk waktu tertentu dan tempat tertentu dan berikan keterangan warna pada benda atau barang tersebut.
4. Manfaatkan ruangan yang tidak terpakai atau siapkan tempat untuk menyimpan barang-barang yang sudah tidak terpakai.

Manfaat RINGKAS :

1. Efisiensi Tempat Kerja
2. Mempermudah Kontrol
3. Mempermudah Perawatan
4. Produktif  Kerja Leluasa

b. RAPI

1. Menempatkan / menata barang pada tempat yang paling tepat.
2. Ada tempat tertentu untuk tiap barang supaya mudah dan cepat di temukan & di pakai,
3. Mudah menyimpan kembali serta tidak ada barang yang tercecer.
4. Memberi tanda, petunjuk, alamat, & batas.
5. Perioritas pendekatan :
~ Selalu di Pakai
~ Sering di Pakai
~ Jarang di Pakai

Aktifitas Rapi :

1. Tempatkan barang Pada Tempatnya
2. Membuat Petunjuk ( Nama Barang, Nomor / Kode Barang, Jumlah, dll )
3. Membuat garis Pemisah, Alamat, Tanda dll
4. Barang Yang Selalu, Sering di Pakai di Letakkan Pada Tempat Yang Jelas Agar Mudah di Ambil.
5. Letakkan Papan Petunjuk Untuk Pemesanan ( No, Nama Barang, Jumlah, dll ).

Manfaat Rapi :

1. Mempercepat Pengambilan Barang
2. Mengurangi Muda Gerak
3. Mengurangi Resiko Kehilangan / Kesalahan
4. Menghilangkan Ketidak Pastian Peletakan.

c. Resik ( Memeriksa )

Lingkungan Kerja Yang Tidak Bersih ( Banyak Kotoran,Debu,dll ) Dapat Menimbulkan :
1. Kerusakan Pada Mesin
2. Kecelakaan
3. Rendahnya Efisiensi

Aktifitas Resik :

1. Selalu Bersihkan : Lantai, Dinding, Langit-Langit, dll.
2. Lakukan Pengecatan Ulang : Lantai, Dinding, Langit-Langit, dll.
3. Pasang Penerangan Yang Cukup.
4. Lakukan Usaha Pencegahan Timbulnya Kotoran :
~ Dengan Patrol Check
~ Dengan Pangisisan Check Sheet.

Manfaat Resik :

1. Menjaga Keselamatan & Kesehatan Kerja.
2. Membuat Tempat Kerja Yang Indah & Nyaman.
3. Mencegah Kerusakan Alat Maupun Benda Kerja.
4. Meningkatkan gairah Kerja.

d. Rawat

Pengertian Rawat adalah :
Menjaga / Merawat Alat Kerja, Material, Lingkungan Agar Tidak Hilang, Rusak atau Tidak Siap Pakai.

Aktifitas Rawat :

1. Menyediakan Sarana Yang di Perlukan
2. Lakukan Pemeriksaan Secara Berkala
3. Buat Standar Nilai
4. Melaksanakan "Kaizen".

Manfaat Rawat :

1. Menjaga Alat Agar Selalu Siap Pakai
2. Menjaga Kualitas Hasil Kerja
3. Mencegah Pekerjaan "MUDA" Terus Berulang.

e. Rajin

Pengertian Rajin Adalah : Mengembangkan & Mempertahankan Kebiasaan Positif Agar "Ringkas, Rapi, Resik & Rawat" Tetap Terlaksana Dengan Baik.

Aktifitas Rajin :

Jaga Semua Yang Sudah : Ringkas, Rapi, Resik & Rawat Seperti yang Sudah Baik, Seperti :
1. Mematuhi Peraturan Yang Telah di Tetapkan Dalam : Ringkas, Rapi, Resik & Rawat.
2. Melakukan Kontrol Secara Berkala Ke Wilayah Pekerjaan & Sekitarnya.
3. Mengambil Suatu Tindakan, Apabila :
~ Ada Penyimpangan dalam Kegiatan 4R.
~ Ada Kondisi Yang Abnormal Pada : Lingkungan, Alat, Material, dll.

Manfaat rajin :
1. Tak ada yang sulit untuk dijalani
2. Beban Itu aktifitas
3. Bisa karena terbiasa menjalaninya
4. Tepat pada waktunya

KESIMPULAN :
Jelaslah bahwa 5R adalah perangkat yang dapat meningkatkan mutu produk dan tempat kerja. Namun demikian, proses ini tidak mudah untuk diterapkan. Proses ini membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan komitmen dari seluruh staff dan juga manajemen. Jika mereka tidak mematuhi aturan, hasilnya akan tidak memuaskan dan kita akan kembali kepada kebiasaan kita yang lama.

Komponen Mesin Listrik Industri

Online Job for All

mechanic engineer

TUGAS
INSTALASI MESIN LISTRIK
KOMPONEN LISTRIK INDUSTRI










Oleh :

Cecep Devi Nugraha
NIM: 209341008
Kelas 2MEC


Jurusan Teknik Manufaktur “ Teknik Mekanik Umum “
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG
2010


KOMPONEN LISTRIK INDUSTRI

Push Button
Swich Push Button adalah salkar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian – bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dn saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open), yang mana bentuk fisik jenis push button dapat dilihat pada
gambar berikut ini :





Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontaktidak berubah,apabila ditekan maka kontak NC aka berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri – industri.
Kontaktor
Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain.



A.KontaktorMagnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.
1.KontaktorMagnetArusSearah(DC)
Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup.
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan
Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.





1.KontaktorMagnetArusBolakbalik(AC)
Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.
Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.




Kontaktor Timer (Timer Mekanik)
Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relai penunda waktu yang fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian tertentu yang bekerja secara otomatis. Misal dari star ke delta secara otomatis. Prinsipnya sama saja dengan kontaktor, hanya saja memiliki waktu tunda operasi. Kontaktor timer ini memiliki kontak NO dan juga kontak NC, seperti pada magnetik kontaktor, hanya bekerjanya berdasarkan delay waktu yang telah ditentukan. Biasanya kontaktor timer ini disebut timer.



TimerElektronik
Timer elektronik lebih akurat dan dapat diulang kerjanya lebih cepat dibandingkan dengan timer mekanik, harganya juga lebih murah. Pada umumnya timer elektronik memerlukan catu 24 hingga 48 VDC atau untuk jenis AC memerlukan catu 24 hingga 240 VAC. Timer elektronik terbuat dari bahan semi-konduktor dan dapat diatur waktu pensaklaran dari 0.05 detik hingga 60 jam dengan tingkat akurasi 5%, dan reliabilitas. Sedangkan relay multifungsi elektronik dasarnya adalah relay yang dikontrol dengan mikroprosesor, yang dapat menghasilkan fungsi pewaktu 10 fungsi atau bahkan lebih banyak, dengan variasi pilihan on delay atau off-delay lebih banyak, serta beberapa pilihan pulsa pada outputnya.

Macam-MacamKontaktorTimer(TimerMekanik)
1.Kontaktormagnit dengan waktu tunda hidup (on delay).
2.Kontaktormagnit dengan waktu tunda mati (off delay).
3.Kontaktormagnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati.
4.Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu.
Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)
Timer ini bekerja dari normalnya dengan tunda waktu sesuai dengan setting yang diberikan.
Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi daya, kontak NO masih tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan akan tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka kontaktor akan kembali terbuka.
Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC masih tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup (off) menjadi terbuka (on) dan akan tetap terbuka selama relay mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka relay akan kembali tertutup.
Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)
Timer ini bekerjanya berkebalikan dengan timer On Delay, saat kontaktor magnit mendapat tegangan dan aktif, maka kontak akan langsung aktif juga, namun setelah tegangan hilang dan kontaktor magnit tidak aktif, maka kontak yang aktif tadi akan menjadi tidak aktif setelah waktu yang ditentukan.
Untuk NO, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NO akan berubah status menjadi tertutup dan akan tetap tertutup selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka.
Untuk NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC akan berubah status menjadi terbuka dan akan tetap terbuka selama koil diberi catu. Saat catu daya diputus, kontak akan tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka menjadi tertutup.
Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati
Timer ini bekerjanya merupakan gabungan dari On delay dan Off Delay.
Untuk NO, setelah koil dari kontaktor diberi daya, kontak NO masih tetap terbuka hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan akan tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu daya diputus, maka kontak kontaktor akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu, misalnya 5 detik. Setelah 5 detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka seperti kondisi awal.
Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu
Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu, misalnya 1 Hz. Bila kontaktor magnit aktif, maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas/hidup-mati secara periodik/kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif. Timer jenis ini biasanya digunakan untuk menyalakan lampu kedap-kedip sebagai suatu indikasi. Misalkan untuk lampu announciator pada saat gangguan di gardu induk, lampu tersebut akan kedap-kedip secara terus menerus dan hanya akan mati apabila dilakukan reset.
Thermal Overload (Pengaman Beban Lebih)
Thermal Overload adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan beban yang terlalu besar dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus yang melebihi setting melewatinya. Thermal Overload berfungsi untuk memproteksi rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse), thermal overload ada yang bekerja cepat dan ada yang lambat. Misalkan pada pada rangkaian motor menggunakan thermal overload yang bekerja lambat, sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor dijalankan. Pengaman beban lebih ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel. Thermal overload ada yang menggunakan bimetal dan ada yang menggunakan sistem elektronik.
Thermal overload memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya (untuk rangkaian tiga fasa) baik yang menggunakan sistem bimetal maupun yang menggunakan sistem elektronik tanpa suplai terpisah (maksudnya thermal overload elektronik ini tidak membutuhkan sumber daya listrik secara khusus) dan mempunyai sensitifitas terhadap hilangnya fasa yang bekerja dengan sistem differensial (tidak langsung trip pada kasus terjadinya hilang satu fasa), namun apabila dibutuhkan rangkaian untuk trip segera saat kehilangan satu fasa, maka perlu diperlukan tambahan alat proteksi lain.
Thermal overload ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel.
Pemilihan jenis thermal overlad ditentukan oleh rating/setting arus sesuai dengan arus nominal rangkaian pada beban penuh dan kelas trip-nya. Untuk pemakaian standar digunakan kelas trip 10 yaitu thermal overload akan trip pada 7,2 Ir dalam waktu 4 detik
Prinsip Kerja
Themal overload yang bekerja dengan pemutus bimetal akan bekerja sesuai dengan arus yang mengalir, arus yang mengalir akan menyebabkan panas, semakin besar perubahan arus maka akan semakin tinggi kenaikan temperatur yang menyebabkan terjadinya pembengkokan, dan akan terjadi pemutusan arus, sehingga rangkaian akan terputus. Jenis pemutus bimetal ada jenis satu fasa dan ada jenis tiga fasa, tiap fasa terdiri atas bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk memutuskan semua phasa apabila terjadi kelebihan beban. Pemutus bimetal satu fasa biasa digunakan untuk pengaman beban lebih pada rangkaian dengan daya kecil.
Cara kerja thermal overload, apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya, maka bimetal trip, bagian bawah akan melengkung ke kiri dan membawa slide ke kiri, gesekan ini akan membawa lengan kontak pada bagian bawah tertarik ke kiri dan kontak akan lepas. Selama bimetal trip itu masih panas, maka di bagian bawah akan tetap terbawa ke kiri, sehingga kontak-kontaknya belum dapat dikembalikan ke kondisi semula walaupun reset button-nya ditekan, apabila bimetal sudah dingin barulah kontaknya dapat kembali lurus dan kontaknya baru dapat di hubungkan kembali dengan menekan reset button.
Adapun contoh thermal overload ditunjukan pada gambar berikut :
Saat terjadi beban, maka thermal overload akan bekerja dengan memutuskan suplai ke koil kontaktor (melalui kontak NC nya), sehingga kontaktor terbuka dan rangkaian terbuka (proteksi dilakukan dengan melalui fungsi rangkaian kontrolnya, tidak ada pemutusan daya langsung pada thermal overload-nya).


Keterangan dari gambar :
A adalah setting untuk kerja thermal overload. Misal 17 Ir, thermal akan bekerja saat ada arus yang melewati thermal overload sebesar 17x arus nominal.
B adalah tombol reset, ketika thermal overload trip.
C adalah logam bimetal yang dililit kawat.

Gambar diatas adalah thermal overload tampak dari atas dan kondisi setelah dibuka. Perlu diketahui bahwa thermal overload adalah salah satu alat yang tidak boleh dibuka/dibongkar, karena dapat membuat alat tersebut rusak, kemungkinan karena ada komponennya yang dapat lepas dengan mudah dan kawat yang melilit bimetal mudah putus. Namun kebetulan saat OJT di PLTD trisakti, saya menemukan sebuah thermal Overload yang rusak dan kemudian saya bongkar. Dan isinya hanya terdiri dari bimetal tiap fasa yang dililit kawat, dan beberapa komponen


a. MCB ( Motor Circuit Breaker )





1. Pengertian
Sebuah rangkaian pemutus aliran listrik yang dioperasikan secara otomatis, dirancang untuk melindungi sirkuit listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau hubungan pendek. Fungsi dasarnya adalah untuk mendeteksi suatu kondisi kesalahan dan menginterupsi kontinuitas untuk segera menghentikan aliran listrik. Tidak seperti sekering, yang beroperasi sekali dan kemudian harus diganti, pemutus sirkuit dapat direset (baik secara manual atau secara otomatis) untuk melanjutkan operasi normal. Pemutus arus dibuat dalam berbagai ukuran, dari perangkat kecil yang melindungi individu peralatan rumah tangga hingga saklar besar yang dirancang untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi yang melibatkan seluruh kota.

2. Prinsip Kerja

Semua rangkaian pemutus memiliki fitur-fitur umum dalam operasinya, meskipun secara substansial rincian bervariasi tergantung pada tegangan kelas, nilai jenis pemutus arus.

Pemutus arus harus bisa mendeteksi kondisi kesalahan, dalam rangkaian tegangan rendah breakers ini biasanya dilakukan di bagian dalam pemutus. Sirkuit pemutus untuk arus yang besar atau tegangan tinggi biasanya diatur dengan perangkat utama yang merasakan suatu kesalahan saat ini dan untuk mengoperasikan perjalanan mekanisme pembukaan. Perjalanan solenoida yang melepaskan latch biasanya didukung oleh baterai yang terpisah, meskipun beberapa tegangan tinggi pemutus arus yang self-contained dengan transformator arus, perlindungan relay, dan sumberpengendalianinternal.

Sekali kesalahan terdeteksi, kontak dalam pemutus arus harus terbuka untuk mengganggu rangkaian, beberapa mekanis-energi yang tersimpan (menggunakan sesuatu seperti air atau udara terkompresi) yang terkandung dalam pemutus digunakan untuk memisahkan kontak, meskipun beberapa dari energi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari kesalahan sendiri saat ini. Pemutus sirkuit kecil dapat dioperasikan secara manual, unit yang lebih besar untuk perjalanan solenoida mekanisme, dan motor listrik untuk mengembalikan energi ke air.

Kontak pemutus arus harus membawa arus beban berlebihan tanpa pemanas, dan harus juga menahan panas dari busur dihasilkan ketika memotong rangkaian. Kontak terbuat dari tembaga atau paduan tembaga, perak paduan, dan bahan lainnya.

Ketika arus terganggu, busur dihasilkan. Busur ini harus berisi, didinginkan, dan dipadamkan dengan cara yang terkendali, sehingga kesenjangan antara kontak dapat menahan tegangan pada rangkaian. Pemutus rangkaian yang berbeda menggunakan vakum, udara, isolasi gas, atau minyak sebagai medium bentuk busur. Teknik yang berbeda digunakan untuk memadamkan busur termasuk:


* Memanjang dari busur
* Pendinginan intnsif (dalam ruang jet)
* Divisi ke busur parsial
* Titik Nol kuens [ diperlukan klasifikasi ]
* Menghubungkan kapasitor secara paralel dengan kontak di DC sirkuit

Akhirnya, setelah kondisi kesalahan telah dihapus, kontak kembali ditutup untuk mengembalikan arus ke sela-sela rangkaian.







3. Jenis-jenis pemutus sirkuit

Panel depan dari 1250 Sebuah pemutus arus yang diproduksi oleh ABB.















Dayanya yaitu tegangan rendah. Pemutus arus dapat ditarik dari perumahan untuk servis. Karakteristiknya dapat dikonfigurasi melalui DIP switch di panel depan.

Banyak klasifikasi berbeda pada pemutus rangkaian yang dapat dibuat, berdasarkan fitur seperti tegangan kelas, jenis konstruksi, menyela jenis, dan fitur struktural.

• pemutus sirkuit tegangan rendah

Tegangan rendah (kurang dari 1000 VAC) tipe umum di domestik, komersial, dan aplikasi industri, termasuk:

* MCB (Miniatur Circuit Breaker)
Nilai arus tidak lebih dari 100 A. Trip karakteristik biasanya tidak disesuaikan. Termal atau termal-magnetik operasi. Pemutus digambarkan di atas adalah dalam kategori ini.

* MCCB (Molded Case Circuit Breaker)
Nilai arus sampai 1000 A. Thermal atau termal-magnetik operasi. Perjalanan saat ini dapat disesuaikan dalam peringkat yang lebih besar.

* Pemutus arus tegangan rendah
Dapat dipasang di multi-tingkatan dalam LV switchgear switchboards atau lemari.

Karakteristik pemutus arus LV diberikan oleh standar internasional seperti IEC 947. Pemutus sirkuit ini sering dipasang diluar yang memungkinkan pemindahan dan pertukaran tanpa membongkar saklar.

Untuk tegangan rendah arusdapat diputus melalui rangkaian motor listrik operator, yang memungkinkan mereka untuk tersandung (dibuka) dan ditutup oleh control. Ini mungkin merupakan bagian dari transfer otomatis sistem saklar daya siaga.

Tegangan rendah pemutus arus yang juga dibuat untuk langsung-current (DC) aplikasi, misalnya DC disediakan untuk jalur kereta bawah tanah. Khusus diperlukan untuk pemutus arus searah karena busur tidak memiliki kecenderungan alami untuk keluar pada setiap setengah siklus seperti pada arus bolak-balik. Sebuah pemutus sirkuit arus langsung akan meniup-keluar kumparan yang menghasilkan medan magnet yang secara cepat membentang busur ketika menyela arus searah.

Pemutus arus kecil yang baik langsung terinstal di peralatan, atau disusun dalam panel pemutus.
Foto dalam pemutus sirkuit

10 ampere DIN rel-mount-magnetik termal pemutus sirkuit mini adalah gaya yang paling umum modern unit konsumen domestik dan komersial papan distribusi listrik di seluruh Eropa. Desain mencakup komponen-komponen berikut:













1. Aktuator tuas - digunakan untuk reset secara manual pemutus arus. Juga menunjukkan status pemutus arus (Aktif atau Tidak aktif ). Kebanyakan pemutus dirancang untuk dapat tetap berfungsi bahkan jika tuas dipegang atau dikunci dalam posisi. Kadang-kadang disebut sebagai "perjalanan positif" operasi.
2. Mekanisme aktuator - memaksa kontak bersama-sama atau terpisah.
3. Kontak - Mengizinkan arus ketika menyentuh dan mematahkan arus ketika bergerak terpisah.
4. Terminal
5. Bimetal strip
6. Kalibrasi sekrup - memungkinkan pabrikan untuk mengatur secara tepat arus perangkat setelah perakitan.
7. Solenoida
8. Busur pembagi / pemadam

Pemutus Sirkuit Magnetik

Magnetic circuit breakers menggunakan solenoida (elektromagnet) yang gaya menarik meningkat dengan arus. Desain tertentu menggunakan kekuatan elektromagnetik selain dari solenoida. Kontak pemutus arus yang diadakan ditutup dengan gerendel. Seperti arus dalam solenoida meningkat diluar pemutus arus, solenoida menarik melepaskan kait yang kemudian memungkinkan kontak untuk membuka. Beberapa jenis pemutus magnetik menggabungkan fitur penundaan waktu hidrolik menggunakan cairan kental. Inti dibatasi oleh pegas. Selama kelebihan beban, kecepatan gerak solenoida dibatasi oleh fluida. Jenis ini biasanya digunakan untuk sepeda motor, peralatan energi, dll sirkuit arus pendek solenoida cukup memberi kekuatan untuk melepaskan kait terlepas dari posisi inti sehingga mengabaikan penundaan. Suhu mempengaruhi waktu tunda namun tidak mempengaruhi nilai arus dari pemutus magnetik.


b. Relay

1. Pengertian
Sebuah relay adalah saklar listrik dioperasikan. Arus listrik melalui koil relay menciptakan sebuah medan magnet yang menarik tuas dan perubahan kontak saklar. Kumparan arus dapat aktif atau tidak aktif sehingga relay mempunyai dua posisi saklar dan mereka melemparkan ganda (changeover) switch



.



2. Pinsip Kerja

Relay elektromagnetik yang sederhana, seperti yang diambil dari sebuah mobil di gambar pertama, merupakan adaptasi dari sebuah elektromagnet. Ini terdiri dari sebuah kumparan kawat yang mengelilingi sebuah inti besi lunak, besi kuk, yang menyediakan jalur keengganan rendah fluks magnet, yang bergerak angker besi, dan satu set, atau set, kontak, dua di relay digambarkan. Angker adalah yang bergantung kepada yoke dan mekanis dihubungkan dengan kontak bergerak atau kontak. Hal ini diadakan di tempat oleh pegas sehingga ketika relay ini aktif ada celah udara dalam rangkaian magnetik. Dalam kondisi ini, salah satu dari dua set kontak dalam


estafet digambarkan tertutup, dan set lain terbuka. Relay lain mungkin memiliki lebih banyak atau lebih sedikit kontak set tergantung pada fungsi mereka. Relay di gambar juga memiliki kawat yang menghubungkan ke kuk angker. Hal ini menjamin kontinuitas dari rangkaian antara bergerak kontak pada angker, dan rangkaian lagu pada Printed Circuit Board (PCB) melalui kuk, yang disolder ke PCB.

Ketika arus listrik dilewatkan melalui kumparan, medan magnet yang dihasilkan menarik angker, dan akibatnya gerakan dari kontak atau kontak bergerak baik membuat atau bahkan merusak hubungan dengan kontak tetap. Jika himpunan kontak tertutup saat relay aktif, maka gerakan membuka kontak dan memutus sambungan, dan sebaliknya jika kontak terbuka. Ketika arus ke kumparan ini nonaktif, maka angker dikembalikan oleh gaya, kira-kira setengah sekuat gaya magnet, ke posisi aman. Tetapi gravitasi juga digunakan dalam industri umumnya starter motor. Kebanyakan relay dibuat untuk beroperasi dengan cepat. Dalam aplikasi tegangan rendah, ini adalah untuk mengurangi kebisingan. Dalam tegangan tinggi atau aplikasi arus tinggi, ini adalah untuk mengurangi lengkung.

Jika kumparan diberi energi dengan DC, dioda dipasang di koil, untuk menghilangkan energi dari medan magnet runtuh pada penonaktifan, yang jika tidak akan menghasilkan tegangan untuk rangkaian komponen berbahaya. Beberapa otomotif relay sudah termasuk dioda dalam kasus relay. Perlindungan kontak jaringan, yang terdiri dari sebuah kapasitor dan resistor di seri, dapat menyerap gelombang. Jika kumparan dirancang untuk diberi energi dengan AC, sebuah cincin tembaga kecil dapat berkerut ke ujung solenoida. "cincin shading" ini membuat sebuah kecil out-of-fase saat ini, yang meningkatkan tarik minimum pada AC angker selama siklus.

Dengan analogi dengan fungsi-fungsi dari perangkat elektromagnetik asli, sebuah solid-state relay ini dibuat dengan thyristor atau solid-state perangkat switching. Isolasi listrik untuk mencapai sebuah pengkopling-optik yang dapat digunakan adalah dioda pemancar cahaya (LED) digabungkan dengan foto transistor.



3. Jenis Relay

Latching relay, debu menutupi dihapus, menunjukkan mekanisme ratchet. Ratchet mengoperasikan cam, yang bisa menaikkan dan menurunkan kontak bergerak lengan, melihat ujung-on tepat di bawah ini. Yang bergerak dan kontak tetap terlihat di sisi kiri gambar.














Sebuah menempel santai relay memiliki dua negara bagian (bistable). Ini juga disebut "dorongan", "terus", atau "tinggal" relay. Ketika arus nonaktif, relay tetap dalam keadaan terakhir. Hal ini dicapai dengan mengoperasikan solenoida ratchet dan mekanisme cam, atau dengan memiliki dua kumparan yang berlawanan dengan over-pusat magnet permanen untuk menahan kontak di posisi sementara kumparannya biasa. Dalam ratchet dan cam contoh, pulse pertama untuk memutar kumparan relay dan kedua berubah it off. Dalam dua kumparan contoh, sebuah pulsa ke salah satu mengubah kumparan relay dan sebuah pulsa dengan lawan ternyata kumparan relay off. Jenis relay ini memiliki keuntungan bahwa daya yang dipakai hanya untuk sesaat, ketika sedang diaktifkan, dan mempertahankan pengaturan terakhir di suatu kekuatan dlm pekerjaan. Sebuah inti menempel remanent relay memerlukan pulse saat ini berlawanan polaritas untuk membuat perubahan.


Reed relay memiliki seperangkat kontak di dalam vakum atau gas inert mengisi tabung gelas, yang melindungi kontak terhadap korosi atmosfer. Kontak tertutup oleh medan magnet yang dihasilkan ketika arus mengalir melalui kumparan di sekeliling tabung gelas. Reed relay mampu beralih pada kecepatan lebih cepat daripada jenis relay yang lebih besar, tetapi beralih rendah arus dan tegangan peringkat. Lihat juga saklar buluh.

Sebuah dibasahi air raksa-buluh relay adalah bentuk buluh relay di mana kontak dibasahi dengan merkuri. Seperti relay digunakan untuk mengaktifkan sinyal bertegangan rendah (satu volt atau kurang) karena kontak mereka yang rendah perlawanan, atau untuk menghitung kecepatan tinggi dan waktu aplikasi di mana merkuri kontak menghilangkan bouncing. Raksa dibasahi relay posisi-sensitif dan harus dipasang secara vertikal untuk bekerja dengan baik. Karena toksisitas dan pengeluaran cairan merkuri, relay ini jarang ditentukan untuk peralatan baru.

Polarized Relay meletakkan kutub magnet permanen untuk meningkatkan sensitivitas. Terpolarisasi relay digunakan dalam pertengahan abad 20 pertukaran telepon untuk mendeteksi pingsan telegraphic benar kacang-kacangan dan distorsi. Kutub berada di sekrup, sehingga seorang teknisi pertama bisa menyesuaikan sensitivitas mereka untuk maksimum dan kemudian menerapkan bias musim semi untuk mengatur arus yang kritis akan mengoperasikan relay.


Mesin alat relay adalah jenis industri standar untuk mengontrol peralatan mesin, mesin transfer, dan lainnya kontrol sekuensial. Mereka ditandai oleh sejumlah besar kontak (kadang-kadang dapat diperpanjang di lapangan) yang mudah dikonversi dari normal-terbuka-tertutup ke status normal, dengan mudah diganti gulungan, dan faktor bentuk yang memungkinkan kompak memasang banyak relay dalam panel kontrol. Meskipun relay seperti dulu tulang punggung otomatisasi dalam industri seperti perakitan mobil, programmable logic controller (PLC) pengungsi sebagian besar alat mesin relay dari aplikasi kontrol sekuensial.

Circuit relay simbol. "C" menunjukkan terminal SPDT umum dan jenis DPDT.
Diagram pada paket dari kumparan relay DPDT AC

Karena relay switch, terminologi diterapkan untuk switch juga diterapkan pada relay. Sebuah relay akan beralih satu atau lebih tiang, masing-masing kontak yang bisa dilemparkan oleh energi kumparan dalam salah satu dari tiga cara:

* Biasanya-terbuka (NO) kontak menghubungkan rangkaian saat relay diaktifkan; rangkaian terputus ketika relay ini aktif. Juga disebut Formulir A kontak atau "membuat" kontak.
* Biasanya tertutup (NC) kontak lepaskan rangkaian saat relay diaktifkan; rangkaian terhubung ketika relay ini aktif. Juga disebut kontak atau Formulir B "istirahat" kontak.
* Perubahan-over (CO), atau double-melempar (DT), kontak sirkuit mengendalikan dua: satu normal kontak terbuka dan satu tertutup biasanya kontak dengan terminal yang umum. Juga disebut Formulir C kontak atau "transfer" kontak ( "istirahat sebelum membuat"). Jika kontak jenis ini menggunakan sebuah "buat sebelum istirahat" fungsi, maka disebut Formulir D kontak.

Adalah sebagai yang biasa ditemui:

* SPST - Single Pole Single Throw. Ini memiliki dua terminal yang dapat dihubungkan atau dilepas. Termasuk dua untuk kumparan, seperti relay memiliki empat terminal secara total. Apakah tiang biasanya terbuka atau normal tertutup. Terminologi "SPNO" dan "SPNC" kadang-kadang digunakan untuk menyelesaikan ambiguitas.
* SPDT - Single Pole Double Throw. Terminal umum menghubungkan ke salah satu dari dua yang lain. Termasuk dua untuk koil, seperti relay memiliki lima terminal secara total.
* DPST - Double Pole Single Throw. Ini memiliki dua pasang terminal. Setara dengan dua saklar atau relay SPST digerakkan oleh satu kumparan. Termasuk dua untuk kumparan, seperti relay memiliki enam terminal secara total. Kutub mungkin Formulir A atau Formulir B (atau salah satu dari masing-masing).
* DPDT - Double Pole Double Throw. Ini memiliki dua baris perubahan-atas terminal. Setara dengan dua saklar atau relay SPDT digerakkan oleh satu kumparan. Seperti sebuah relay memiliki delapan terminal, termasuk kumparan.

"S" atau "D" dapat digantikan dengan angka, yang menunjukkan beberapa switch terhubung ke satu aktuator. Misalnya 4PDT menunjukkan empat tiang relay melemparkan ganda (dengan 14 terminal).

4. Aplikasi

Relay digunakan untuk:
* Kontrol tegangan tinggi rangkaian dengan sinyal bertegangan rendah, seperti dalam beberapa jenis modem atau audio amplifier,
* Kontrol sebuah rangkaian arus tinggi dengan sinyal arus rendah, seperti pada solenoid starter dari sebuah mobil,
* Mendeteksi dan mengisolasi kesalahan pada jalur transmisi dan distribusi dengan membuka dan menutup pemutus rangkaian (perlindungan relay),

Sebuah kumparan relay DPDT AC

* Isolasi mengendalikan rangkaian dari rangkaian yang dikontrol ketika kedua berada pada potensi yang berbeda, misalnya ketika mengendalikan sebuah perangkat bertenaga utama dari tegangan rendah switch. Yang terakhir ini sering digunakan untuk mengontrol pencahayaan kantor sebagai kawat tegangan rendah dapat dengan mudah diinstal, yang dapat dipindahkan sesuai kebutuhan sering berubah.
* Logika fungsi. Sebagai contoh, DAN fungsi boolean direalisasikan dengan menghubungkan relay normal kontak terbuka secara seri, maka fungsi dengan menghubungkan normal kontak terbuka secara paralel. Perubahan-atas atau Formulir C kontak melakukan XOR (eksklusif) fungsi. Fungsi yang sama untuk NAND dan NOR yang dicapai dengan menggunakan kontak normal tertutup. bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk merancang jaringan logika relai.
o Awal komputasi. Sebelum tabung vakum dan transistor, relay digunakan sebagai unsur-unsur logis dalam komputer digital. Lihat ARRA (komputer), Harvard Mark II, Zuse Z2, dan Zuse Z3.
o Safety-logika kritis. Karena relay jauh lebih tahan daripada semikonduktor radiasi nuklir, mereka banyak digunakan dalam keselamatan-logika kritis, seperti panel kontrol penanganan limbah radioaktif mesin.
* Waktu tunda fungsi. Relay dapat dimodifikasi untuk menunda pembukaan atau penutupan menunda satu set kontak. Yang sangat singkat (sepersekian detik) penundaan ini akan menggunakan tembaga disk antara angker dan bergerak blade perakitan. Arus yang mengalir dalam disk mempertahankan medan magnet untuk waktu yang singkat, memperpanjang waktu rilis. Untuk sedikit lebih lama (sampai satu menit) keterlambatan,




Daftar pustaka




1. http://www.littlerahman.blogspot.com

2. Wikipedia-Pengertian dan deskripsi komponen listrik

3. Blog Pecinta Elektro-Tanya tentang Relay

4. Google Search-Components of electro

CAD, CAM, CAE

Online Job for All

mechanic engineer

Desain dibantu komputer (CAD) adalah penggunaan teknologi komputer untuk membantu dalam perancangan dan khususnya rancangan (teknis menggambar dan menggambar teknik) atau bagian dari produk, termasuk seluruh bangunan. Adalah baik visual (atau gambar) dan simbol berbasis metode komunikasi yang merupakan konvensi khusus untuk bidang teknis tertentu.

Drafting dapat dilakukan dalam dua dimensi ( "2D") dan tiga dimensi ( "3D").
Drafting adalah komunikasi teknis atau gambar teknik dan seni adalah industri sub-disiplin yang terlibat underlies semua upaya teknis. Mewakili dalam kompleks, ben da tiga dimensi dalam dua dimensi gambar, benda ini sudah ada secara tradisional diwakili oleh tiga diproyeksikan dilihat di sudut kanan.

CAD (Computer Aided Design) adalah pembuatan disain produk dengan menggunakan bantuan komputer. Dengan bantuan komputer dapat dibuat gambar disain dengan mudah serta perhitungan penggunaan bahan, daya tahan produk, dan informasi lain yang berhubungan dengan desain produk yang dibuat.

CAM (Computer Aided Manufacturing) adalah penggunaan komputer untuk merencanakan, mengatur, dan mengontrol kerja mesin, alat-alat, dan arus produk dalam proses produksi.

Dibantu komputer-teknik (sering disebut sebagai Cae) adalah penggunaan teknologi informasi untuk mendukung tugas-tugas teknisi di seperti analisis, simulasi, desain, manufaktur, perencanaan, diagnosa, dan perbaikan.

Perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk mendukung kegiatan tersebut dianggap Cae alat. Cae alat yang digunakan, misalnya, untuk menganalisis dan kesegaran performa komponen dan secara perlahan. Istilah meliputi simulasi, validasi, dan optimalisasi produk dan alat-alat produksi. Di masa mendatang, sistem Cae akan besar penyedia layanan informasi untuk membantu mendukung desain tim dalam pengambilan keputusan.

Dalam hal jaringan informasi, sistem Cae individual dianggap satu total node pada jaringan informasi dan Mei setiap node dengan node lain pada jaringan.

Cae sistem dapat memberikan dukungan kepada usaha. Hal ini dicapai dengan menggunakan referensi arsitektur dan kemampuan mereka untuk menempatkan informasi dilihat pada proses bisnis. Referensi arsitektur adalah dasar dari informasi yang model, terutama produk manufaktur dan model.

Istilah Cae juga telah digunakan oleh beberapa di masa lalu untuk menjelaskan penggunaan komputer dalam rekayasa teknologi dalam arti yang lebih luas dari sekedar teknik analisis. Itu dalam konteks ini adalah bahwa istilah coined oleh Dr Jason Lemon, pendiri SDRC pada akhir 70-an. Namun definisi ini adalah hari ini lebih dikenal dengan istilah CAx dan PLM.

Arti istilah Computer Aided Engineering dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut
Disingkat dengan CAE, adalah pelengkap CAD dalam dunia konstruksi. Mengkonstruksi suatu produk tidak hanya menggambar sebuah ide. Ide tersebut harus juga dihitung ketahanannya secara mekanika - statis, dinamis atau thermal - juga karakteristik lainnya seperti akustis. Aplikasi CAD/CAE lengkap yang dipakai perusahaan besar di antaranya IDEAS (Ford), Pro/Engineer (Siemens) dan CATIA (Daimler-Chrysler). Kebanyakan program ini dijalankan di komputer berbasis Unix. Tapi belakangan ada juga versi Windows NT-nya.

Komputer dibantu manufaktur (CAM) adalah penggunaan komputer berbasis perangkat lunak yang membantu machinists dan teknisi di pabrik atau prototyping komponen produk. CAM is a programming tool yang memungkinkan untuk pembuatan model fisik menggunakan desain dibantu komputer (CAD) program. CAM menciptakan kehidupan nyata versi komponen dirancang dalam paket perangkat lunak. CAM pertama kali digunakan pada tahun 1971 untuk mobil dan desain hiasan yg dibuat dgn alat tubuh.
Komputer dibantu manufaktur (CAM) adalah penggunaan komputer berbasis perangkat lunak yang membantu machinists dan teknisi di pabrik atau prototyping komponen produk. CAM is a programming tool yang memungkinkan untuk pembuatan model fisik menggunakan desain dibantu komputer (CAD) program. CAM menciptakan kehidupan nyata versi komponen dirancang dalam paket perangkat lunak. CAM pertama kali digunakan pada tahun 1971 untuk mobil dan desain hiasan yg dibuat dgn alat tubuh.
Computer Integrated Manufacturing (CIM) dalam rekayasa adalah metode produksi di mana keseluruhan proses produksi dikendalikan oleh komputer. Biasanya, ia bergantung pada yang ditutup-loop proses kontrol, berdasarkan real-time input dari sensor. Ia juga dikenal sebagai manufaktur dan desain fleksibel.

Certificate Program in Computer Assisted Manufacturing dirancang bagi mereka yang memiliki dasar menggambar dan pengalaman yang ingin mengembangkan pengetahuan dalam industri terbaru standar CAD software aplikasi yang digunakan hari ini. Program ini dalam program sertifikat ini juga dapat diterapkan terhadap UMass Lowell dari Gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin Teknologi.
CAD/CAM didefinisikan sebagai Computer Aided Design/Computer Aided Manufacturing. Teknologi yang digunakan adalah komputer Digital yang pada akhirnya difungsikan sebagai desain dan produksi.
CAD diartikan sebagai aktifitas desain yang melibatkan pengurangan komputer secara efektif untuk menciptakan dan melakukan pembahasan Engineering Design. Sedangkan CAM dapat didefisinikan sebagai penggunaan yang efektif dari teknologi komputer dalam majemen, kontrol dan operasi dari fasilitas manufacturing yang diantarai oleh komputer secara langsung maupun tidak langsung dengan fisik dan sumber daya manusia dari perusahaan.

PENGETAHUAN BAHAN

Online Job for All

mechanic engineer
I. PENDAHULUAN
(tambahan kata-kata)
1.1 Bahan
Yang dimaksud bahan dalam kaitannya ini adalah bahan-bahan utama yang digunakan untuk membuat perkakas, mesin, dan peralatan teknik lainnya.
Contoh :
• Poros engkol : Baja temper
• Bantalan : Paduan Pb dan Sn
• Torak : Paduan Alumunium
• Blok Mesin : Besi tuang

Sedangkan bahan pendukung adalah bahan-bahan yang dipakai selama proses produksi, proses permesinan, proses pengerjaan perkakas, mesin atau peralatan teknik lainnya.
Contoh :
• Cairan pendingan pada proses pengefraisan.
1.2 Sifat-sifat Bahan
Untuk bisa menentukan bahan yang tepat untuk suatu bagian mesin, pemahaman akan sifat-sifat bahan sangat diperlukan. Sifat-sifat bahan yang penting adalah sifat fisik, sifat teknik, dan sifat kimia. Selain itu masih pula diperlukan pertimbangan-pertimbangan ekonomis dan dampaka lingkungan.
Sifat-sifat fisik bahan meliputi kekuatan, kekerasan, elastisitas, pemuuran, berat jenis, titik lebur, kemampuan menghantarkan panas dan listrik. Sifat fisik suatau bahan bias dengan baik diukur besarnya dan dinyatakan dengan satuan.
Kekuatan suatu bahan pada umumnya berpedoman pada kekuatan tariknya. Kekuatan tarik, batas elastisitas dan pemuluran maksimal bias didapatkan dari pengujian tarik.
Kekerasan suatu bahan bias diartikan sebagai ketahanan suatu bahan terhadap penetrasi benda padat lannya.
Sifat teknik bahan adalah kelakuan bahan pada saat pengerjaan. Contohnya mampu tempa, mampu tarik, mampu mesin, dan mampu las.
Mampu tempa
Logam yang mempunyai sifat mampu tempa yang baik adalah dapat dibentuk dengan sejumlah tekanan tanpa menunjukkan keretakan, seperti tembaga dan baja. Sifat Mampu tempa meningkat dengan naiknya suhu.
Mampu tarik
Logam yang mempunyai sifat mampu tempa yang baik akan dapat dibentuk dengan tarikan sebelum putus. Sifat mampu tarik semua ligam akan menurun dengan naiknya suhu. Contohnya Baja.
Ulet
Logam yang ulet mampu dibengkkan beberapa kali tanpa menunjukkan tanda-tanda pecah/retak. Contohnya tembaga.
Mampu mesin
Mampu mesin suatu bahan adalah kemampuan suatu bahan untuk bias dikerjakan di mesin-mesin bor, bubut,frais, dll. Contohnya seperti baja yang pada umumnya mempunyai mampu meisn yang baik. Kecuali pada baja-baja khusus seperti baja dengan kandungan Mn tinggi.
Mampu Las
Logam dengan mampu las yang baik akan bisa disambungkan dengan proses pemasangan pemanasan. Baja pada umumnya mempunyai mampu las yang baik. Sedangkan besi tuang mampu lasnya jelek.

Sifat kimia
Dengan diketahuinya sifat kimiawi suatu bahan,maka akan diketahui pula pengaruh kondisi lingkunan terhadap bahan atau pengaruh bahan terhadap lingkungan. Sifat kimia yang penting dalam bidang teknik adalah :
- Ketahanan karat
- Ketahanan terhadap panas
- Beracun
(boleh d’tmbhkan)



II. BESI DAN BAJA
II.1 Latar Belakang
Di dalam perut bumi tempat kita tinggal ternyata banyak sekali mengandung zat-zat yang berguna untuk keperluan hidup kita sehari-hari, misalnya minyak tanah, bensin, solar dan lain-lainnya yang disebut minyak bumi. Disamping itu juga terdapat unsur-unsur kimia yang berguna bagi manusia seperti bijih besi, nikel, tembaga, uranium, titanium, timah dan masih banyak lagi, beserta mineral dan batu-batuan. Salah satu zat yang terdapat di dalam bumi yang sangat berguna bagi manusia ialah air dengan rumus kimianya H2O, sebab tanpa air manusia sukar sekali mempertahankan kehidupannya. Mineral adalah suatu bahan yang banyak terdapat di dalam bumi, yang mempunyai bentuk dan ciri-ciri khusus serta mempunyai susunan kimia yang tetap. Sedangkan batu-batuan merupakan gabungan antara dua macam atau lebih mineral-mineral dan tidak mempunyai susunan kimia yang tetap. Bijih ialah mineral atau batu-batuan yang mengandung satu macam atau beberapa macam logam dalam prosentase yang cukup banyak untuk dijadikan bahan tambang. Banyaknya logam yang terkandung dalam bijih itu berbeda-beda. Logam dalam keadaan murni jarang sekali terdapat di dalam bumi, kebanyakan merupakan senyawa-senyawa oksida, sulfida, karbonat, dan sulfat yang merupakan bijih logam yang perlu diproses menjadi bahan logam yang bermanfaat bagi manusia.

2.1 Pembuatan Besi
2.1.1 Pembuatan Besi Kasar
Bahan utama untuk membuat besi kasar adalah bijih besi. Berbagai macam bijih besi yang terdapat di dalam kulit bumi berupa oksid besi dan karbonat besi, diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut.
1. Batu besi coklat (2Fe2O3 + 3H2O) dengan kandungan besi berkisar 40%.
2. Batu besi merah yang juga disebut hematit (Fe2O3) dengan kandungan besi berkisar 50%.
3. Batu besi magnet (Fe2O4) berwarna hijau tua kehitaman, bersifat magnetis
dengan mengandung besi berkisar 60%.
4. Batu besi kalsit atau spat (FeCO3) yang juga disebut sferosiderit dengan mengandung besi berkisar 40%.
Bijih besi dari tambang biasanya masih bercampur dengan pasir, tanah liat, dan batu-batuan dalam bongkah-bongkahan yang tidak sama besar. Untuk kelancaran proses pengolahan bijih besi, bongkah-bongkah tersebut dipecahkan dengan mesin pemecah, kemudian disortir antara bijih besih dan batu-batuan ikutan dengan tromol magnet. Pekerjaan selanjutnya adalah mencuci bijih besi tersebut dan mengelompokkan menurut besarnya, bijihbijih besi halus dan butir-butir yang kecil diaglomir di dalam dapur sinter atau rol hingga berupa bola-bola yang dapat dipakai kembali sebagai isi dapur.
Setelah bijih besi itu dipanggang di dalam dapur panggang agar kering dan unsur-unsur yang mudah menjadi gas keluar dari bijih kemudian dibawa ke dapur tinggi diolah menjadi besi kasar. Dapur tinggi mempunyai bentuk dua buah kerucut yang berdiri satu di atas yang lain pada alasnya. Pada bagian atas adalah tungkunya yang melebar ke bawah, sehingga muatannya dengan mudah meluncur kebawah dan tidak terjadi kemacetan. Bagian bawah melebar ke atas dengan maksud agar muatannya tetap berada di bagian ini.
Dapur tinggi dibuat dari susunan batu tahan api yang diberi selubung baja pelat untuk memperkokoh konstruksinya. Dapur diisi dari atas dengan alat pengisi. Berturut-turut dimasukkan kokas, bahan tambahan (batu kapur) dan bijih besi. Kokas adalah arang batu bara yaitu batu bara yang sudah didestilasikan secara kering dan mengandung belerang yang sangat rendah sekali. Kokas berfungsi sebagai bahan bakarnya dan membutuhkan zat asam yang banyak sebagai pengembus. Agar proses dapat berjalan dengan cepat udara pengembus itu perlu dipanaskan terlebih dahulu di dalam dapur pemanas udara. Proses pada dapur tinggi seperti dalam gambar 1. (gambar d pdf.proses pembuatan baja)





Gambar 1. Proses dalam dapur tinggi. (Bagyo Sucahyo, 1999)
Besi cair di dalam dapur tinggi, kemudian dicerat dan dituang menjadi besi kasar, dalam bentuk balok-balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah), atau dalam keadaan cair dipindahkan pada bagian pembuatan baja di dalam konvertor atau dapur baja yang lain, misalnya dapur Siemen Martin.
2.1.2 Proses dalam Dapur Tinggi
Prinsip dari proses dapur tinggi adalah prinsip reduksi. Pada proses ini zat karbon monoksida dapat menyerap zat asam dari ikatan-ikatan besi zat asam pada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi +(plus minus) 180000 C dengan udara panas, maka dihasilkan suhu yang dapat menyelenggarakan reduksi tersebut. Agar tidak terjadi pembuntuan karena proses berlangsung maka diberi batukapur sebagai bahan tambahan. Bahan tambahan bersifat asam apabila bijih besinya mempunyai sifat basa dan sebaliknya bahan tambahan diberikan yang bersifat basa apabila bijih besi bersifat asam.
Gas yang terbentuk dalam dapur tinggi selanjutnya dialirkan keluar melalui bagian atas dan ke dalam pemanas udara. Terak yang menetes ke bawah melindungi besi kasar dari oksida oleh udara panas yang dimasukkan, terak ini kemudian dipisahkan.
Proses reduksi di dalam dapur tinggi tersebut berlangsung sebagai berikut:
Zat arang dari kokas terbakar menurut reaksi :
C+O2 CO2
Sebagian dari CO2 bersama dengan zat arang membentuk zat yang berada ditempat yang lebih atas yaitu gas CO.
CO2+C 2CO
Di bagian atas dapur tinggi pada suhu 3000 sampai 8000 C oksid besi yang lebih tinggi diubah menjadi oksid yang lebih rendah oleh reduksi tidak langsung dengan CO tersebut menurut prinsip :
Fe2O3 + CO 2FeO + CO2
Pada waktu proses berlangsung muatan turun ke bawah dan terjadi reduksi tidak langsung menurut prinsip :
FeO+CO FeO+CO2
Reduksi ini disebut tidak langsung karena bukan zat arang murni yang mereduksi melainkan persenyawaan zat arang dengan oksigen. sedangkan reduksi langsung terjadi pada bagian yang terpanas dari dapur, yaitu langsung di atas pipa pengembus. Reduksi ini berlangsung sebagai berikut.
FeO+C Fe+CO
CO yang terbentuk itulah yang naik ke atas untuk mengadakan reduksi tidak langsung tadi.
Setiap 4 sampai 6 jam dapur tinggi dicerat, pertama dikeluarkan teraknya dan baru kemudian besi. Besi yang keluar dari dapur tinggi disebut besi kasar atau besi mentah yang digunakan untuk membuat baja pada dapur pengolahan baja atau dituang menjadi balok-balok tuangan yang dikirimkan pada pabrik-pabrik pembuatan baja sebagai bahan baku.
Besi cair dicerat dan dituang menjadi besi kasar dalam bentuk balok-balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah) atau masih dalam keadaan cair dipindahkan pada bagian pembuatan baja (dapur Siemen Martin).
Terak yang keluar dari dapur tinggi dapat pula dimanfaatkan menjadi bahan pembuatan pasir terak atau wol terak sebagai bahan isolasi atau sebagai bahan campuran semen. Besi cair yang dihasilkan dari proses dapur tinggi sebelum dituang menjadi balok besin kasar sebagai bahan ancuran di pabrik penuangan, perlu dicampur dahulu di dalam bak pencampur agar kualitas dan susunannya seragam.
Dalam bak pencampur dikumpulkan besi kasar cair dari bermacam-macam dapur tinggi yang ada untuk mendapatkan besi kasar cair yang sama dan merata. Untuk menghasilkan besi kasar yang sedikit mengandung belerang di dalam bak pencampur tersebut dipanaskan lagi menggunakan gas dapur tinggi. (bisa d’tmbhkan hal 11)
3.2 Proses Pembuatan Baja
3.2.1 Pembuatan Baja dari Besi Kasar
Besi kasar sebagai hasil dari dapur tinggi masih banyak mengandung unsur-unsur yang tidak cocok untuk bahan konstruksi, misalnya zat arang (karbon) yang terlalu tinggi, fosfor, belerang, silisium dan sebagainya. Unsur-unsur ini harus serendah mungkin dengan berbagai cara.
Untuk mendapat hasil akhir yang bias dikualifikasikan sebagai baja, besi kasar, besi bekas, harus diturunkan kadar karbonnya hingga maksimum hanya 1,5 % atau lebih kecil lagi. Demikian pula unsur-unsur lain yang tidak dikehendaki harus diminimumkan. Proses penurunan kadar karbon pada umumnya dilakukan dengan proses oksidasi. Melalui proses ini, karbon, Si, Mn, dan P akan terbakar. Proses pembuatan baja lain yang akan dibahas adalah :
Proses Konvertor :
a. Proses Bessemer untuk besi kasar dengan kadar fosfor yang rendah.
b. Proses Thomas untuk besi kasar dengan kadar fosfor yang tinggi.
c. Proses Oksi, proses LD, Kaldo dan Oberhauser.
Proses Martin (dapur Siemen Martin)
a. proses Martin asam untuk besi kasar dengan kadar fosfor rendah.
b. Proses Martin basa untuk besi kasar dengan kadar fosfor tinggi.
Dapur Listrik untuk baja Campuran
a. Dapur listrik busur nyala api.
b. Dapur listrik induksi.
3.2.2 Proses Oksidasi
Proses konvertor yang lebih modern adalah proses oksi, pada proses ini menggunakan bahan besi kasar yang mempunyai komposisi kurang baik apabila dikerjakan dengan konvertor Bessemer maupun Thomas. Disini zat asam murni dihembuskan di atas cairan dan kadang-kadang juga kedalam cairan besi, sehingga karbon, silisium, mangan dan sebagainya terbakar. Hasil pembakaran unsur-unsur tersebut ditampung oleh bahan tambahan batu kapur dan terikat menjadi terak yang mengapung di atas cairan besi. Proses pembakaran zat asam dengan zat arang terjadi pada panas yang tinggi sekali, maka diperlukan pendinginan dengan jalan memberikan tambahan baja bekas.
Konverter untuk proses oksidasi berkapasitas anatar 50 – 400 ton. Besi kasar dari tanur yang dituangkan ke dalam converter disemburkan oksigen dari atas melalui pipa sembur yang bertekanan kira-kira 12 atm. Reakasi yang terjadi :
O2 + C CO2
Penyemburan oksigen berlangsung antara 10 – 20 meni. Penambahan waktu penyemburan akan mengakibatkan terbakarnya C, P, Mn, dan Si.
Hasil akhir dari proses ini adalah baja oksi yang bermutu sangat baik karena pengaruh buruk dari unsur udara tidak ada. Oleh karena itu baja oksi baik sekali digunakan sebagai bahan pembuatan konstruksi dan komponen-komponen mesin, seperti : poros, baut, pasak, batang penggerak dan lain-lainnya. Keuntungan dari proses oksi adalah sebagai berikut :
a. Waktu proses relatif pendek.
b. Hasilnya mengandung fosfor (P)dan belerang (S) yang rendah.
c. Hasil yang diproduksi relatif lebih banyak dalam tempo yang sama dibanding proses lainnya.
d. Biaya produksi baja tiap ton lebih murah.

Proses Oksidasi yang dikembangkan diantaranya :
a. Proses Thomas
b. Proses Linz-Donawitz
3.2.3 Proses Thomas
Konvertor Thomas juga disebut konvertor basa dan prosesnya adalah proses basa, sebab batu tahan apinya bersifat basa serta digunakan untuk mengola besi kasar yang bersifat basa. Muatan konvertor Thomas adalah besi kasar putih yang banyak mengandung fosfor. Proses pembakaran sama dengan proses pada konvertor Bessemer, hanya saja pada proses Thomas fosfor terbakar setelah zat arangnya terbakar.
Pengaliran udara tidak terus-menerus dilakukan karena besinya sendiri akan terbakar. Pencegahan pembakaran itu dilakukan dengan menganggap selesai prosesnya walaupun kandungan fosfor masih tetap tinggi. Guna mengikat fosfor yang terbentuk pada proses ini maka diberi bahan tambahan batu kapur agar menjadi terak. Terak yang bersifat basa ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk buatan yang dikenal dengan nama pupuk fosfat. Hasil proses yang keluar dari konvertor Thomas disebut baja Thomas yang biasa digunakan sebagai bahan konstruksi dan pelat ketel.
3.2.4 Proses Siemens – Martin
Proses lain untuk membuat baja dari bahan besi kasar adalah menggunakan dapur Siemens Martin yang sering disebut proses Martin. Dapur ini terdiri atas satu tungku untuk bahan yang dicairkan dan biasanya menggunakan empat ruangan sebagai pemanas gas dan udara. Pada proses ini digunakan muatan besi bekas yang dicampur dengan besi kasar sehingga dapat menghasilkan baja dengan kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan baja Bessemer maupun Thomas.
Gas yang akan dibakar dengan udara untuk pembakaran dialirkan ke dalam ruangan-ruangan melalui batu tahan api yang sudah dipanaskan dengan temperatur 600o sampai 900o C. dengan demikian nyala apinya mempunyai suhu yang tinggi, kira-kira 1800 C. gas pembakaran yang bergerak ke luar masih memberikan panas kedalam ruang yang kedua, dengan menggunakan keran pengatur maka gas panas dan udara pembakaran masuk ke dalam ruangan tersebut secara bergantian dipanaskan dan didinginkan.
Bahan bakar yang digunakan adalah gas dapur tinggi, minyak yang digaskan (stookolie) dan juga gas generator. Pada pembakaran zat arang terjadi gas CO dan CO2 yang naik ke atas dan mengakibatkan cairannya bergolak, dengan demikian akan terjadi hubungann yang erat antara api dengan bahan muatan yang dimasukkan ke dapur tinggi. Bahan tambahan akan bersenyawa dengan zat asam membentuk terak yang menutup cairan tersebut sehingga melindungi cairan itu dari oksida lebih lanjut.
Setelah proses berjalan selama 6 jam, terak dikeluarkan dengan memiringkan dapur tersebut dan kemudian baja cair dapat dicerat. Hasil akhir dari proses Martin disebut baja Martin. Baja ini bermutu baik karena komposisinya dapat diatur dan ditentukan dengan teliti pada proses yang berlangsung agak lama. Lapisan dapur pada proses Martin dapat bersifat asam atau basa tergantung dari besi kasarnya mengandung fosfor sedikit atau banyak. Proses Martin asam teradi apabila mengolah besi kasar yang bersifat asam atau mengandung fosfor rendah dan sebaliknya dikatakan proses Martin basa apabila muatannya bersifat basa dan mengandung fosfor yang tinggi.
Keuntungan dari proses Martin dibanding proses Bessemer dan Thomas adalah sebagai berikut :
a. Proses lebih lama sehingga dapat menghasilkan susunan yang lebih baik dengan jalan percobaan-percobaan.
b. Unsur-unsur yang tidak dikehendaki dan kotoran-kotoran dapat dihindarkan atau dibersihkan.
c. Penambahan besi bekas dan bahan tambahan lainnya pada akhir proses menyebabkan susunannya dapat diatur sebaik-baiknya. Selain keuntungan di atas dan karena udara pembakaran mengalir di atas cairan maka hasil akhir akan sedikit mengandung zat asam dan zat lemas. Proses Martin basa biasanya masih mengandung beberapa kotoran seperti zat asam, belerang, fosfor dan sebagainya. Sedangkan pada proses Martin asam kadar kotoran-kotoran tersebut lebih kecil.
3.2.5 Proses Bessemer
Konvertor Bessemer adalah sebuah bejana baja dengan lapisan batu tahan api yang bersifat asam. Dibagian atasnya terbuka sedangkan pada bagian bawahnya terdapat sejumlah lubang-lubang untuk saluran udara. Bejana ini dapat diguling-gulingkan. Korvertor Bessemer diisi dengan besi kasar kelabu yang banyak mengandung silisium. Silisium dan mangan terbakar pertama kali, setelah itu baru zat arang yang terbakar. Pada saat udara mengalir melalui besi Proses Pembuatan Besi dan Baja kasar udara membakar zat arang dan campuran tambahan sehingga isi dapur masih tetap dalam keadaan encer. Setelah lebih kurang 20 menit, semua zat arang telah terbakar dan terak yang terjadi dikeluarkan. Mengingat baja membutuhkan karbo sebesar 0,0 sampai 1,7 %, maka pada waktu proses terlalu banyak yang hilang terbakar, kekurangan itu harus ditambahy dalam bentuk besi yang banyak mengandung karbon. Dengan jalan ini kadar karbon ditingkatkan lagi. dari oksidasi besi yang terbentuk dan mengandung zat asam dapat dikurangi dengan besi yang mengandung mangan. Udara masih dihembuskan ke dalam bejana tadi dengan maksud untuk mendapatkan campuran yang baik. Kemudian terak dibuang lagi dan selanjutnya muatan dituangkan ke dalam panci penuang.
Pada proses Bessemer menggunakan besi kasar dengan kandungan fosfor dan belerang yang rendah tetapi kandungan fosfor dan belerang masih tetap agak tinggi karena dalam prosesnya kedua unsur tersebut tidak terbakar sama sekali. Hasil dari konvertor Bessemer disebut baja Bessemer yang banyak digunakan untuk bahan konstruksi. Proses Bessemer juga disebut proses asam karena muatannya bersifat asam dan batu tahan apinya juga bersifat asam. Apabila digunakan muatan yang bersifat basa lapisan batu itu akan rusak akibat reaksi penggaraman.
3.2.6 Proses Hoecsch
Proses Hoecsch merupakan penyempurnaan dari proses Martin. Caranya adalah setelah muatan di dalam dapur Siemens Martin mencair kemudian langsung dikeluarkan dan dimasukkan dalam kuali yang terbuka untuk membakar fosfor dan belerang. Sementara pembakaran dilakukan dapur Siemens Martin dibersihkan dan kemudian lantai dapur ditaburi dengan serbuk bijih besi (Fe2O3 atau Fe3O4). Setelah selesai mengadakan pembakaran fosfor, belerang dan besi cair yang berada di dalam kuali tadi dimasukkan kembali ke dalam dapur Siemens Martin untuk menyelesaikan pembakaran unsur-unsur lain yang belum hilang, terutama zat arang. Setelah proses pembakaran zat arang dianggap selesai, terak yang terjadi dikeluarkan selanjutnya baja cair ditampung dalam panic penuangan untuk dituang atau dicetak menjadi balok tuangan.
3.2.7 Pembakaran untuk Proses Bertrand Thield
Proses ini menggunakan dua buah dapur Siemens Martin. Pada dapur yang pertama dilakukan pemijaran dan memisahkan fosfor sedangkan dalam dapur kedua diisi dengan besi cair hasil dari dapur yang pertama setelah teraknya dikeluarkan. Proses di dalam dapur yang kedua tersebut juga diberi tambahan bijih besi yang baru.
3.2.8 Proses Dupleks
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan zat arang terlebih dahulu yang berada konvertor-konvertor dan memurnikannya di dalam dapur Siemens Martin. Proses Dupleks terutama dilakukan oleh pabrik-pabrik baja yang berada di dekat perusahaan dapur tinggi. Setelah proses di dalam dapur tinggi (setelah teraknya dihilangkan) cairan besi kasar itu dimasukkan kedalam konvertor (Bessemer atau Thomas) dan dicampur dengan batu kapur serta baja bekas dalam jumlah yang dikehendaki. Pengembusan udara di dalam konvertor dilakukan sampai kandungan fosfor menjadi rendah kira-kira 1 sampai 1,5 %, ditambah dengan kokas yang telah digiling selanjutnya memindahkan isinya ke dalam dapur Siemens Martin.
3.2.9 Proses Thalbot
Proses Thalbot dilakukan dengan menggunakan dapur Siemens Martin yang dapat diputar-putar dan dijungkitkan. Setelah pemijaran didalam dapur Martin, sebagian cairan dituangkan ke dalam panic tuang dan ke dalam dapur tadi sambil ditambahkan besi kasar, bijih besi dan batu kapur. Proses selanjutnya adalah menjaga agar cairan besi di dalam panic tuang tadi tidak terjadi oksidasi, artinya mengusahakan pendinginan yang cepat. Akibat dari cara ini adalah hasil yang diperoleh dalam setiap proses dari satu dapur tidak sama kualitasnya. Baja yang dihasilkan dari proses Thalbot adalah baja biasa seperti hasil dari proses konvertor Bessemer maupun Thomas.
3.2.10 Proses dengan Tanur Listrik
1. Dapur busur cahaya
Dapur ini berdasarkan prinsip panas yang memancar dari busur api, dapur ini juga dikenal dengan sebutan dapur busur nyala api. Dapur ini merupakan suatu tungku yang bagian atasnya digantungkan dua batang arang sebagai elektroda pada arus bolak-balik atau dengan tiga buah elektroda arang yang dialirkan arus putar. Misalnya pada dapur Stassano busur api terjadi antara tiga ujung elektroda arang yang berada di atas baja yang dilebur melalui ujung elektroda itu dengan arus putar. Pada dapur Girod, arus bolak balik mengalir melalui satu elektroda yang membentuk busur api di antara kutub dan baja cair selanjutnya dikeluarkan melalui enam buah elektroda baja yang didinginkan dengan air ke dasar tungku. Pada dapur Heroult menggunakan dua elektroda arang dengan arus bolakbalik dan dapat juga menggunakan tiga buah elektroda pada arus putar. Arus listrik membentuk busur nyala dari elektroda kepada cairan dan kembali dari cairan ke elektroda lainnya.
2. Dapur induksi
Dapur induksi dapat dibedakan atas dapur induksi frekuensi rendah dan dapur induksi frekuensi tinggi. Pada dapur induksi dibangkitkan suatu arus induksi dalam cairan baja sehingga menimbulkan panas dalam cairan baja itu sendirii sedangkan dinding dapurnya hanya menerima pengaruh listrik yang kecil saja.
a. Dapur induksi frekuensi rendah, bekerja menurut prinsip transformator. Dapur ini berupa saluran keliling teras dari baja yang beserta isinya dipandang sebagai gulungan sekunder transformator yang dihubungkan singkat, akibat hubungan singkat tersebut di dalam dapur mengalir suatu aliran listrik yang besar dan membangkitkan panas yang tinggi. Akibatnya isi dapur mencair dan campuran-campuran tambahan dioksidasikan.
b. Dapur induksi frekuensi tinggi, dapur ini terdiri atas suatu kuali yang diberi kumparan besar di sekelilingnya. Apabila dalam kumparan dialirkan arus bolak-balik maka terjadilah arus putar didalam isi dapur. Arus ini merupakan aliran listrik hubungan singkat dan panas yang dibangkitkan sangat tinggi sehingga mencairkan isi dapur dan campuran tambahan yang lain serta mengkoksidasikannya. Hasil akhir dari dapur listrik disebut baja elektro yang bermutu sangat baik untuk digunakan sebagai alat perkakas misalnya pahat, alat tumbuk dan lain-lainnya.
3. Proses Dapur Aduk
Dapur aduk merupakan cara pembuatan baja yang konvensional dengan cara melebur besi kasar di dalam dapur nyala api bersama-sama dengan terak (FeO) untuk mendapatkan zat asam. Dengan cara mengaduk-aduk dengan batang besi dan ke bawah permukaan dimasukkan udara maka terjadilah suatu masa lunak dari baja yang banyak mengandung terak. Apabila gumpalan-gumpalan yang dibuat dalam dapur telah mencapai kirakira 60 kg dikeluarkan, maka langkah selajutnya adalah mengeluarkan terak dengan jalan menempanya atau dipres. Dalam proses aduk ini lebih banyak melibatkan pekerjaan tangan serta kapasitas produksi yang kecil maka cara ini dipandang tidak efisien dan jarang digunakan pada pabrik-pabrik baja.
(hal 19 – 23 dpt d’tmbhkan)






III. KLASIFIKASI BAJA
(kasih pndahuluan dulu/latar blkng mengeni bahan)
3.1 Baja Menurut Unsur Padunnya
Baja yang mengandung sedikit karbon dinamakan baja tanpa paduan. Tetapi pada waktu pengolahan baja cair bias dipadukan dengan logam lain atau komponen lain dalam jumlah tertentu. Andaikata hal itu dilakukan, maka terjadilah baja paduan.
Ketika memadukan baja dengan logam lain maka sifat baja akan terpengaruh sehigga menghasilkan baja paduan yang sesuai dengan sifat yang diinginkan sebelum prose situ dijalankan. Jadi, antara lain sifat-sifat yang berikut dapat dipengaruhi yaitu daya tarik dan daya lengkung, kekerasan, ketahanan terhadap panas, kecepatan aus, kealotan, ketahanan terhadap korosi, dan sebagainya. Elemen paduan berikut adalah penting seperti chrome, nikel, molybdenum, vanadium, mangan, dan silicon.
Chrome
Apabaila kita memadukan baja dengan chrome,maka kita mendapatkan baja chrome. Baja ini keras, tetapi juga lentur dan lagi pula tidak cepat aus. Biasanya hal ini diterapkan untuk pembuatan bantalan peluru, daun gergaji, gunting dan benda lain yang tidak boleh cepat aus.
Nikel
Baja nikel mempunyai daya/kekuatan tarik sangat tinggi dan anti karat. Baja ini banyak dipakai untuk poros engkol dan roda gigi.
Chrome dan nikel
Baja paduan chrome dan nikel dapat tahan terhadap suhu tunggi dan juga terhadap zat-zat yang agresif. Baja ini dipakai untuk alat penyedot (plunger), poros nok (camshaft), knalpot, dan juga untuk setrip hiasan pada sisi mobil.
Molybdenum dan vanadium
Elemen campuran dari kedua logam ini memperbaiki kemungkinan untuk mengeraskan baja dan elemen itu ditambahkan terutama untuk tujuan tersebut.
Silicon
Sejumlah persentase silicon di dalam baja akan meninggikan ketahanannya terhadap oksidasi pada temperature yang tiggim, terutama kalau dikombinasikan dengan kromium dan alumunium. Hal ini terjadi akibat terbentuknya lapisan padat pada permukaan yang akan menghindari kemungkinan masuknya zat asam. Silicon juga mempertinggi dalamnya kekerasan baja. Baja jenis ini dipakai dalam pembuatan konstruksi bangunan, masin, dan perkakas-perkakas.
3.2 Baja Menurut Banyaknya Karbon
Berdasarkan banyaknya karbon yang dikandung besi atau baja, dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Besi atau baja tempa yang mengandung berkisar antara 0,01 s/d 1,7 % karbon.
b. Besi atau baja tuang yang mengandung berkisar antara 2,3 s/d 3,5 % karbon, baja ini sangat tidak baik untuk ditempa. Besi atau baja yang kadar karbonnya berkisar antara 1,8 s/d 2,2 %, tidak dibuat karena pada prosentase tersebut sifatnya kurang baik.
3.2.1 Baja Karbon
Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon sampai 1,7 %. Baja karbon digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan banyaknya karbon yang terkandung dalam baja, yaitu :
a. Baja karbon rendah.
Baja yang mengandung karbon antara 0,10 s/d 0,30 %. Baja karbon rendah dalam perdagangan dibuat dalam bentuk pelat, batangan untuk keperluan tempa, pekerjaan mesin, dan lain-lain.
b. Baja karbon sedang.
Baja ini mengandung karbon antara 0,30 s/d 0,60 %. Baja karbon sedang dalam perdagangan biasanya digunakan sebagai alat-alat perkakas, baut, poros engkol, roda gigi, ragum, pegas, dan lain-lain.
c. Baja karbon tinggi.
Baja yang mengandung karbon antara 0,70 s/d 1,5 %. Baja karbon ini banyak digunakan untuk keperluan pembuatan alat-alat konstruksi yang berhubungan dengan panas yang tinggi atau dalam penggunaannya akan menerima dan mengalami panas, misalnya landasan, palu, gergaji, pahat, kikir, mata bor, bantalan peluru, dan sebagainya.
3.3 Baja Menurt Penggunaannya
Berdasarkan penggunaan baja dapat diklasifikasikan dalam dua grup yaitu baja konstruksi dan baja perkakas. Baja kontruksi termasuk kontruksi bangunan dan kontruksi mesin. Baja kontruksi bangunan umumnya mengandung karbon sampai 0,3 % dengan kekuatan tarik dan batas regang rendah serta tidak dapat dikeraskan. Sedangkan baja mesin umumnya memiliki kadar karbon berkisar 0,3 s/d 0,6 %, mempunyai kekerasan yang lebih besar, kekuatan tarik dan batas regang agak tinggi serta dapat dikeraskan.
Kedua grup baja di atas masih digolongkan lagi menjadi baja yang tidak dipadu, baja paduan rendah dan baja paduan tinggi, yaitu :
a. Baja yang tidak dipadu mengandung 0,06 s/d 1,5 % karbon, dengan sedikit mangan (Mn), silisium (Si), fosfor (P), dan belerang (S).
b. Baja paduan rendah mengandung 0,06 s/d 1,5 % karbon dengan tambahan 5 % bahan paduan.
c. Baja paduan tinggi mengandung 0,03 s/d 2,2 % karbon dengan lebih dari satu bahan paduan sebanyak 5 % atau lebih.
3.3.1 Baja Kontruksi
Baja kontruksi digunakan untuk keperluan kontruksi bangunan dan pembuatan bagian-bagian mesin. Berdasarkan campuran dan proses pembuatannya , baja kontruksi dibedakan menjadi :
a. Baja karbon biasa.
b. Baja kontruksi kualitas tinggi.
c. Baja spesial.
Adapun baja kontruksi dikelompokakan dalam tiga jenis terdiri dari :
1. Baja Kontruksi Umum.
Baja kontruksi umum terdiri atas jenis baja karbon dan baja kualitas tinggi yang dipadu. Penggunaan baja ini didasarkan atas pertimbangan tegangan tarik minimumnya yang cukup tinggi. Baja ini banyak digunakan pada kontruksi bangunan gedung, jembatan, poros mesin dan roda gigi. Baja kontruksi umum diperdagangkan dalam dua jenis kualitas yang biasanya dibedakan dengan pemberian nomer kode 2 dan 3.
Contoh : St. 44 – 2 untuk kualitas tinggi. St. 44 – 3 untuk kualitas istimewa (khusus).
2. Baja Otomat.
Baja otomat terdiri atas baja kualitas tinggi yang tidak dipadu dan baja kualitas tinggin paduan rendah dengan kadar belerang (S) dan fosfor (P) yang tinggi. Baja ini mengandung 0,07 s/d 0,065 % karbon, 0,18 s/d 0,4% belerang, 0,6 s/d 1,5 % mangan, dan 0,05 s/d 0,4 % silisium. Untuk keperluan menghaluskan permukaan ditambahkan lagi dengan timbal (Pb) 0,15 s/d 0,3 %. Karena mengandung belerang (S) dan fosfor (P) yang cukup tinggi, maka baja otomat sangat tidak baik untuk pekerjaan las.
3. Baja Case Hardening.
Baja case hardening diperoleh dengan menaruh baja lunak diantara bahan yang kaya dengan karbon dan memanaskannya hingga di atas suhu kritis atasnya (900 – 9500 C) dalam waktu yang cukup lama untuk mendapatkan lapisan permukaan yang banyak mengandung karbon. Baja case hardening ini terdiri atas baja kualitas tinggi yang tidak dipadu dan baja spesial yang tidak dipadu maupun yang dipadu. Supaya benda kerja tetap liat, diusahakan kandungan karbon pada bagian permukaan benda keja yang telah dikarbonisasikan tadi berkisar antara 0,6 – 0,9 %.
3.3.2 Baja Perkakas
Baja perkakas banyak digunakan untuk bahan membuat perkakas, misalnya stempel, kaliber, serta alat-alat potong. Baja perkakas dikelompokkan berdasarkan :
1. Keadaan paduan : tidak dipadu, paduan rendah, dan paduan tinggi.
2. Bahan pendingin : air, minyak, dan udara.
3. Proses pengerasan : pengerjaan panas dan pengerjaan dingin.
Sifat-sifat baja perkakas tanpa paduan yang terpenting adalah sebagai berikut :
a. Kandungan karbon antara 0,35 – 1,6 %.
b. Temperatur pengerasan 750 – 8500 C.
c. Temperatur tempering 100 – 3000 C.
d. Temperatur kerja sampai 2000 C.
Penggunaan baja perkakas tanpa paduan ditentukan oleh kandungan karbonya, contoh :
a. 0,5 % karbon untuk pembuatan martil dan landasan tempa. Sifatnya rapuh.
b. 0,8 % karbon untuk pembuatan peniti, gunting, dan pisau. Sifatnya rapuh.
c. 0,9 % karbon untuk pembuatan perkakas tukang kayu dan pahat. Sifatnya rapuh dan keras. setengah keras.
d. 1,1 % karbon untuk pembuatan kikir, penggores, dan gunting. Sifatnya setengah keras.
e. 1,3 % karbon untuk pembuatan mata bor, skraper, dan dies. Sifatnya keras dan rapuh.
f. Lebih dari 1,3 % karbon untuk pembuatan reamer dan matres. Sifatnya sangat keras.
Kondisi umum dari baja perkakas adalah pada temperatur di atas 2000 C kemampuan potongnya hilang, oleh sebab itu baja perkakas tanpa paduandigunakan untuk pembuatan alat-alat dan perkakas yang tidak mengalami temperatur kerja yang tinggi. Karena kekuatan tarik dan batas regang yang tinggi , baja ini digunakan pula sebagai bahan untuk alat-alat ukur. Baja perkakas dapat disepuh dengan baik dan dikeraskan dengan mencelupkannya ke dalam air.
(Klasifikasi Baja Belum Lengkap, dapat d’tambah kembali)

DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, 1993. Metalurgi Las (Welding Metalurgy), Institut Sain dan Teknologi Nasianal, Jakarta.
Bangyo Sucahyo, 1999. Ilmu Logam, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Surakarta.
Cubberly William H, 1983, Metals Handbook Ninth Edition Vol. 1Properties and Selection Iron and Steels. American Society ForMetals, New York.
Hari Amanto dan Daryanto, 1999, Ilmu Bahan, Bumi Aksara, Jakarta.
Yanmar Diesel. 1980. Buku Petunjuk Mesin Diesel Yanmar. PT. Yanmar Indonesia. Jakarta.
Suyanto, 2001. Bahan Bakar dan Minyak Lumas, Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta.
Tata Surdia dan Saito Shinroku, 1999, Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta.
Warsowiwoho dan Gandhi Harahap, 1984. Bahan Bakar, Pelumas, Pelumasan dan Servis, Pradnya Paramita, Jakarta.

PLASTIK PRODUKSI

Online Job for All

mechanic engineer
PROSES PEMBUATAN PRODUK
KANTONG PLASTIK
MAKALAH
Disusun sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi nilai Tugas Mata kuliah Pengetahuan Bahan ( PLASTIK ) Pendidikan Diploma III
logo polman 1
Disusun Oleh :
Cecep Devi N. (209341008)


(politeknik mekanik swiss-ITB)
Jln. Kanayakan No. 21 Kel. Dago Kec. Cablong telp. (022) 2500241
MANUFACTUR ENGINEERING ( GENERAL MECHANIC)
2010


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat dan hidayah serta karunia-Nya kita semua dapat meraih apa yang diharapkan. Sholawat serta salam kita semua semoga tersampaikan kepada nabi dan rosul kita semua Muhammad S.A.W.
Karena berkat rahmat dan karunianya-lah kelompok kami dapat menyelesaikan makalah tugas kelompok mata kuliah plastik yang berjudul “ Proses Pembuatan Kantong Plastik “.
Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada Orang tua, bapak pandu selaku dosen mata kuliah, teman – teman, serta semua pihak yang membantu dan mendukung kami, karena berkat do’a, bimbingan, saran dan kritik yang membangun, sehingga tugas akhir mata kuliah plastik ini dapat terselesaikan.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, semakin banyak pula masalah dan dampak negatif yang terjadi seperti, kebutuhan teknologi dari bahan plastik, dan sulitnya mendapat sumber daya yang ramah lingkungan.Untuk itu kami memilih judul tugas “Proses Pembuatan kantong plastic”.




BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ) semakin berkembang pula teknologi plastik secara global, sehingga diperlukan ilmu pengetahuan lebih. Berhubungan dengan hal tersebut, untuk menyeimbanginya kita mengetahui dan menyadari bahwa kebutuhan akan plastik terus meningkat. Bisa dilihat dari semakin beranekaragamnya jenis-jenis material plastik di pasaran.
Dalam dunia manufaktur, bukan hanya material berupa logam saja yang diproduksi atau menjadi produksi utama dalam suatu perusahaan tersebut.
Hal diatas membuktikan bahwa kehidupan kita tidaklah lepas dari plastik.

B.      Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengetahuan secara lebih mendalam tentang plastik, baik bahan ataupun pembuatan kantong plastik. Sehingga pengetahuan kita akan perkembangan teknologi plastik tidak tertinggal atau melainkan semakin maju seiring perkembangan teknologi plastik tersebut.
C.      Metode Perolehan Data
Penyusun memperoleh dan menyusun data tentang materi Pembuatan Produk Berbahan Dasar Plastik baik jenis plastik Thermoset maupun platik Thermosetting dengan berbagai fasilitas yang menunjang dan dapat dijadikan referensi tentang materi, antara lain Buku-buku dan internet.
BAB II
ISI

1.      Perkembangan plastik:
·         1839 Ebonit atau karet keras (vulkanisasi) oleh Charles Goodyear.
·         1869 Seluloid ditemukan yang merupakan reaksi kertas dengan asam nitrat oleh J.W. Hyatt
·         1907 Damar f enolik oleh Dr. Backeland.
·         1909 Resin penol f ormaldehyda yang merupakan bahan paling penting dari plastik oleh Dr. Backeland.
·         1929 Thermoplastik pertama (PS) dibuat dan disusul PVC.
·         1930 Poli (f eniletena)/polistirena.
·         1933 Poli (etena)/polietilena/politena ditemukan di lab ICI Winington C.
·         1938 Serat sintetis diciptakan oleh perusahaan Amerika DuPont.
·         1970 Pemakaian plastik (untuk industri, rumah tangga, pengemasan, dll) meningkat cepat di Indonesia.
·         Perkembangan plastik:
·         1839 Ebonit atau karet keras (vulkanisasi) oleh Charles Goodyear.
·         1869 Seluloid ditemukan yang merupakan reaksi kertas dengan asam nitrat oleh J.W. Hyatt
·         1907 Damar f enolik oleh Dr. Backeland.
·         1909 Resin penol f ormaldehyda yang merupakan bahan paling penting dari plastik oleh Dr. Backeland.
·         1929 Thermoplastik pertama (PS) dibuat dan disusul PVC.
·         1930 Poli (f eniletena)/polistirena.
·         1933 Poli (etena)/polietilena/politena ditemukan di lab ICI Winington C.
·         1938 Serat sintetis diciptakan oleh perusahaan Amerika DuPont.
·         1970 Pemakaian plastik (untuk industri, rumah tangga, pengemasan, dll) meningkat cepat di Indonesia.

2.      Pengertian plastik :
Istilah lama menyebutkan bahwa plastik adalah semua bahan yang mampu dibentuk.Dalam istilah modern menyebutkan bahwa plastik adalah semua yang mencakup bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan dapat dibentuk dibawah tekanan.
Seyawa organik yang dibangun/dibentuk sebagaian besar dari elemen karbon (C) dan hidrogen (H).Dapat ditemui juga beberapa bahan organik, senyawa, dan elemen oksigen (0) dan nitrogen (N).
Plstik merupakan material organik yang :
-           Dibentuk dari makromolekul
-           Diolah melalui proses kimia dan nature produk.
-           Melalui proses sintesa dari material-material lain.

Bahan utama plastik adalah Hidrokarbon (bahan organik). Dimana Hidrokarbon ini didapat dari minyak bumi, gas atau bara juga sellulosa.
Proses pembentukan plastik
1.      Polymerisasi
Menyatukan beberapa molekul yang serupa membentuk molekul besar.
Polymerisasi bisa dibuat trasparan.ex: PVC,PS,PMMA,PE
2.      Polykondensasi
Ikatan beberapa molekul untuk membentuk makromolekul yang besar, yang melalui proses pemisahan salah satu atom untuk mengikat molekul kecil dari air(bahan berbentuk Polykondensat ). Bahan polykondensasi bisa menyerap air, misal : PA,PC,SI.
3.      Polyaddition
Penyatuan beberapa molekul dasar melalui beberapa penempatan beberapa molekul tanpa terjadi pemisahan dari bagian yang tidak tetap (bahan yang terbentuk polyaddukt).ex: PVR,EPO.

3.      Keuntungan plastik dibanding logam:

1.      Ringan
v  Plastik beberapa kali lebih ringan dibanding logam, dengan
v  perbandingan antara 1:1 sampai 1:8.
v  Bahan berbahan plastik lebih mudah untuk dipegang.dibawa dsb.
2.      Mudah,cepat dan murah dalam proses pengerjaan
v  Lebih mudah untuk dibentuk / dicetak dibawah pengaruh suhu dan tekanan.
v  Sangat baik pada produksi missal
v  Dalam banyak hal, produk berbahan plastik tidak memerlukan proses finishing.
3.      Tahan korosi dan tahan arus
v  Pada umumnya bahan plastik sangat tahan terhadap bahan kimia, tahan air/ tahan kelembabab dan tidak membusuk.
4.      Sifat isolator
v  Menyerap suara dan getaran (10x Lebih besar disbanding logam).
v  Menghantarkan panas 30x lebih kecil dibanding tembaga.
5.      Mudah diwarnai.
6.      Sifat permukaan baik:
-       Halus sehingga mudah dibersihkan
-       Permukaan sangat mudah untuk dibentuk.
7.   Ekonomis dalam proses produksi
v  Sangat sedikit sampah saat proses produksi
v  Sangat murah pada produksi masal
8.   Bersifat elastis
v  Tahan pukul
v  Tahan hentakan






4.                  Sampah Plastik ???
§  Sampah plastik adalah bahan buangan yang terbuat dari plastik yang sudah tidak terpakai dan tidak bermanfaat lagi bagi kehidupan manusia.
§  Sampah plastik dapat menjadi berguna kembali setelah sampah plastik tersebut didaur ulang.





Gambar. Contoh sampah plastik
5.      Daur ulang plastik
Daur ulang plastik adalah melakukan proses dasar daur ulang untuk mengolah sampah plastik menjadi pellet atau bijih plastik yang merupakan bahan dasar pembentuk plastik menurut produk yang diinginkan.
    Dalam proses ini, jenis bahan baku yang digunakan menentukan jenis bijih plastik yang dihasilkan.
a.      Bahan Baku Daur Ulang Plastik
Bahan baku daur ulang dengan kualitas satu merupakan plastik yang belum pernah didaur ulang sebelumnya atau hanya pernah sekali saja didaur ulang.
b.      Jenis Bahan Baku
Berdasarkan warna dan struktur kimia plastik:
§    LPDE neutral ( kantong dan lembaran plastik berwarna putih maupun transparan ).
§    LPDE black ( kantong dan lembaran plastik berwarna hitam maupun sedikit campuran warna yang lain ).
§    LLDPE ( kantong dan lembaran plastik berbagai campuran warna-warna plastic ).
bahan oxium atau oxodegradable plastic yang ditambahkan ke bahan plastik, khususnya kantong plastik.Plastik dengan tambahan oxium menjadi mudah terurai melalui proses inlsiasi termal, cahaya matahari, dan proses oksidasi. Berkat teknologi, plastik yang terbuang akan ter-dislntegrasl menjadi bagian-bagian terkecil selama 4 bulan. Kemudian, bagian-bagian kecil Itu akan terurai dalam jangka waktu 24 bulan atau 2 tahun.
Jenis utama bahan kantong plastik diantaranya adalah PE (Poly Etylene), PP (Poly Propylene).
·         Poly Etylene
gambar_16_3Polyetylene ada 2 jenis, yaitu linier dan bercabang dengan struktur sebagai berikut :



gambar_16_2
 



Kegunaan dan sifat :
-  kantong plastik, botol plastik, film, cetakan
-  pembungkus kabel modern
-  tidak tahan panas
-  fleksibel permukaannya licin
-  tidak tembus cahaya (buram) dan ada yang tembus cahaya
-  titik lelehnya 115ºC
·         PP (Poly Propylene)
Monomer : propena (CH3 – CH = CH2)
Unit ulang polimer :
PP
Kegunaan dan sifat :

-  kantong plastik, film, automotif
-  maianan mobil-mobilan, ember, botol
-  lebih tahan panas
-  keras, flexible, dapat tembus cahaya
-  ketahanan kimianya bagus
-  titik lelehnya 165ºC

c.       Produk Dari Daur Ulang Plastik
Produk yang dihasilkan melalui proses daur ulang berupa pellet atau bijih plastik dengan ukuran 4-6 mm.








Gambar.BijihPlastik
d.      Tahapan Proses Daur Ulang
Tahapan proses daur ulang digolongkan menjadi 2 bagian besar, yaitu:
·         Bagian proses sortir bahan baku yang   
menggunakan tenaga manusia.
·         Bagian proses yang menggunakan mesin.
Ø  Sortir
Merupakan proses pemisahan yang pertama kali dilakukan. Pada proses ini dilakukan  pekerjaan untuk memisahkan bahan baku yang datang dan membuang material/ benda asing yang tidak diharapakan masuk ke dalam proses.
Ø  Pemotongan Dengan Mesin
Proses ini dilakukan untuk mengurangi ukuran material dan mempermudah  proses selanjutnya, dengan cara memotong atau merajang plastik dalam bentuk asalnya (kantong atau lembaran plastik).
















Gambar. Mesin Pencacah Sampah Plastik


Ø  Pencucian
Proses pencucian ini bertujuan agar sampah plastic yang akan didaur ulang tidak kotor atau ada benda lain yang masuk sehingga menggangu proses penggilingan.
Pencucian terdiri dari 2 tahap, yaitu:
1.      Prewashing ( Pencucian tahap 1 )
Untuk memisahkan material-material asing terutama agar tidak ikut dalam proses selanjutnya.
Menggunakan media cair sebagai sarana untuk  mencuci material dan membawa   material asing keluar dari          proses.
2.      Pencucian Tahap 2:
           Menggunakan mesin friction water.  Materi dicuci kembali oleh ulir menanjak yang berputar pada putaran tinggi sehinggga hasil dari friksi dapat melepaskan material asing yang masih    terdapat pada bahan.
Proses ini masih menggunakan media air untuk membawa material asing keluar dari            proses.
Ø  Pengeringan
Prosses pengeringan dapat diakukan dengan 2 cara, yaitu :
-       Dengan cara mekanik, yaitu dengan memeras material dengan gerakan memutar sehingga air dapat keluar.
-       Dengan menguapkan, yaitu menguapkan air pada bahan baku yang didaurdenganbsuhu tertentu agar bahan benar-benar terbebas dari suhu yang melekat.
Ø  Pemanasan
Proses pemanasan dilakukan pada mesin moulding plastic, yaitu melalui beberapa tahapan :
-     Material yang telah bersih dari pengotor dilelehkan dengan proses pemanasan material pada suhu 2000C.
-     Pemberian suhu secara perlhan-lahan, suhu panas dihasilkan oleh heater.
-     Selanjutnya lelehan dialirkan untuk menuju proses penyaringan.
Ø  Penyaringan
Pada proses penyaringan ini adalah proses pembuatan pellet atau bijih plastik. Proses ini dilakukan dengan lembaran besi yang dilobangi sebesar kira-kira 4mm di seluruh permukaannya. Diharapkan lelehan plastik akan melewati saringan ini untuk menghasilkan lelehan plastik berbentuk silinder panjang yang nantinya akan dipotong-potong.
Ø  Pendinginan
Setelan berbentuk silinder, material dilewatkan pada air dingin sebagai media pendingin.
Ø  Pencetakan / Penggilingan
Pencetakan bijih plastik dilakukan dengan membentuk lelehan plastik menjadi berbentuk mie dengan diameter 4 mm.
Ø  Pemeriksaan dan Pembungkusan
-       Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan baik.
-       pembungkusan dilakukan terhadap material kering dalam karung plastic.

6.      Proses Pembuatan Kantong Plastik 
Proses pembuatan kantong plastik menggunakan metode ekstruksi. Dengan prinsip kerja yaitu, pellet (bijihplastik ) dimasukkan lewat corong yang kemudian didorong ke screw baja dan dialirkan di sepanjang bejana barrel untuk dipanaskan. Pada ujung ekstruder, lelehan melalui die untuk menghasilkan ekstrudat dengan bentuk sesuai keinginan.
kantongplastik







Contoh gambar produk

Ekstrusion machine
Ekstrusi adalah sebuah proses yang berkesinambungan dari perubahan plastik menjadi produk jadi seperti kantong plastic, Films, pipa, profil, kabel, lembaran, dsb. Bagian utama dari mesinnya adalah ekstruder, yang menerima solid plastik dari satu sisi dari barrel yang dipanask an, dan material lunak tersebut dialirkan menuju dies di sisi yang lain dengan bantuan dari perputaran ulir. Plastik cair tersebut pada kondisi dingin, berubah menjadi solid dan mengisi seluruh rongga yang terdapat pada dies. Berbagai macam material thermoplastik seperti LDPE/LLDPE, HDPE, PP, ABS, PVC, High Impact Polysterene, dan Nylon dapat diproses dengan menggunakan teknik ini. Pada prinsipnya, semua thermoplastik dapat diekstrusi, tetapi disini berlaku thermoplastik yang mempunyai viskositas tinggi.










ekstrusion machine






Prinsip kerja mesin ektruksi :
Termoplastik baik berupa tepung atau granular dilelehkan pada ektruder.
Diinjeksikan melalui cetakan sesuai profit yang diinginkan.
Damasking dalam alat kalibrasi.Dimasukan kedalam tangki air, untuk didinginkan.
Dimasukan pada ban penarik. Dipotong sesuai ukuran yang diminta pada alat potong.
Ekstrusion machine
Ø  Bagian – bagian mesin ekstrusion mould :
a)      Bagian Screw,bagian screw juga terdiri dari bagian- bagian :
-       Bagian umpan berlekuk saluran terdalam.
-       Bagian kompresi berfungsi untuk melelehkan, mencampur, dan mengempa resin, serta mendorong balik udara yang terikut ke bagian umpan.
-       Bagian metering memberi tekanan balik dan mengukur penyaluran lewat die sehingga output seragam dan terkontrol.
-        
Ø  Persiapan Bahan
Dilakukan pengujian MFI (Melt Flow Index) untuk menguji viskositas material.Semakin tinggi berat molekul material maka semakin rendah nilai MFInya. Bahan dengan nilai MFI kecil akan membutuhkan suhu yang lebih besar untuk kemudahan alirannya.
     Jika bahan baku yang digunakan adalah pellet atau bijih plastik hasil daur ulang maka pengujian MFI tidak diperlukan. Material yang digunakan tidak murni dan tidak diketahui komposisi yang sebenarnya.Untuk menghasilkan produk yang baik, langkah yang dilakukan adalah trial and error dan pengontrolan yang intens.

Ø       Pencampuran
Bijih plastik yang sudah dipersiapkan dicampurkan dengan zat aditif yaitu pigmen sebagai pewarna kantong plastik nantinya.Pencampuran dilakukan dengan mixer dalam tabung mixer.









Gb. Mesin pencampur bijih plastik

Ø  Pengeringan bijih plastik ( Pellet )
        Proses pengeringan dilakukan terhadap campuran homogen pellet dan pigmen menggunakan oven dryer. Material dimasukkan ke dalam oven, selanjutnya oven dryer ditutup dan diset pada temperatur sesuai kebutuhan dan sesuai material yang sedang dikeringkan.






 Gb. mesin pengering pellet
Ø  Pencampuran ke-2
Proses ini adalah prose pencampuran untuk mendapatkan campuran yang homogen antara material polimer dengan aditif yang sudah berupa lelehan polimer. Pencampuran ini berlangsung dalam mesin ekstrusi.
Pencampuran ini terdiri atas dua macam pencampuran yaitu:
-         Pencampuran Kering (Dry Blending)
Adalah pencampuran antara material bijih plastik dengan aditif yang digunakan menjadi homogen tanpa menggunakan panas dan kontak hanya terjadi pada permukaan saja.
-             Pencampuran Panas ( Hot Blending )
Proses Pencampuran antara material bijih plastik dengan aditif agar menjadi homogen menggunakan panas untuk memperoleh dispersi panas yang lebih baik.Beberapa alat yang menggunakan prinsip ini adalah extruder, banbury mixer, dan granulator.
Ø  Proses produksi mesin kantong plastic
Campuran plastik yang sudah melalui proses ekstrusi dengan menggunakan ekstruder yang dilengkapai dengan die akan membentuk lembaran plastik berbentuk tabung. Pembuatan lembaran plastik ini menggunakan air cooling ring(pendingin). Lembaran – lembaran ini kemudian digulung  baru dimasukkan dalam mesin cetak untuk membentuk kantong plastik.


Gb. Mesin Ektrusi kantong plastic








KESIMPULAN DAN PENUTUP

Kesimpulan
Manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan akan kantong plastic, sehingga kantong plastic harus terus di produksi sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Namun untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus diperhatikan pula aspek – aspek yang akan terjadi dari produksi kebutuhan akan kantong plastic tersebut terutama keramahan akan lingkungannya.
Penutup
Kami sadar dalam pembuatan tugas ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami mohon maklum kepada semua pihak atas segala kekurangannya dikarenakan kami masih dalam proses pembelajaran.










DAFTAR PUSTAKA
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/89397/calendering
http://www.vinythai.co.th/processingtechniques/specificprocesstechniques/0,,2451-2-0,00.htm
http://www.janduengineers.com/images/calendering_mc.jpg&imgrefurl=http://www.janduengineers.com/calender.html&usg=__lSBXvEUk5QmUkktrkKlrpffdVA8=&h=351&w=342&sz=18&hl=id&start=11&um=1&tbnid=Q8__sq6uxGnXuM:&tbnh=120&tbnw=117&prev=/images%3Fq%3Dcalendering%26hl%3Did%26sa%3DX%26um%3D1
http://www.made-in-china.com/showroom/hiqual-machine/product-detailDeMxinElRgWm/China-Extrusion-Equipment-Vetical-Three-Roller-Calendering-Machine.html
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/00/Extrusion_process_2.png&imgrefurl=http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Extrusion_process_2.png&usg=__It6f7MHbooMPCJo0WYBbZVvGQcY=&h=580&w=1075&sz=20&hl=id&start=4&um=1&tbnid=XjKzwv9V89XgcM:&tbnh=81&tbnw=150&prev=/images%3Fq%3Dektrution%26hl%3Did%26sa%3DG%26um%3D1
http://home.earthlink.net/~bmc-medical-extrusions/sitebuildercontent/sitebuilderpictures/extrusion101.jpg&imgrefurl=http://home.earthlink.net/~bmc-medical-extrusions/id3.html&usg=__Q16YywWjCQAF3cVl1VkW559mA_I=&h=480&w=640&sz=56&hl=id&start=7&um=1&tbnid=d0zYX6dTaPdhtM:&tbnh=103&tbnw=137&prev=/images%3Fq%3Dektrution%26hl%3Did%26sa%3DG%26um%3D1
http://www.bepex.com/images/Extrusion_System.jpg&imgrefurl=http://www.bepex.com/extrusion.htm&usg=__2dbYp4nYJA9_ceImTftjlTJSeRE=&h=273&w=335&sz=11&hl=id&start=5&um=1&tbnid=oADr8o5rfPu4YM:&tbnh=97&tbnw=119&prev=/images%3Fq%3Dektrution%26hl%3Did%26sa%3DG%26um%3D1